IPO Watch

Valuasi Kemahalan, Pikir Dua Kali Sebelum Membeli IPO RMKO

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
20 July 2023 14:05
Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali. Hal ini tak lain demi mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
  1. PER PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) berada di PER 22.9-29.5, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan para kompetitornya.
  2. Lesunya ekonomi China membuat permintaan batu bara masih cukup rendah.
  3. Di sekitar daerah proyek Perseroan yaitu di Kabupaten Muara Enim dan Lahat terdapat sekitar tujuh perusahaan batubara yang pada saat ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan cadangan batubara hingga 575.000.000 MT dengan range kadar kalori batubara sekitar 3.000 - 5.000 GAR (Gross Air Dried).


Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor energi akan kedatangan pendatang baru, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO), yang akan melakukan pencatatan perdana atau Intial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Valuasi RMKO dikatakan mahal dibandingkan dengan para kompetitornya. PER PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) berada di PER 22.9-29.5, angka ini berada di atas rata-rata industrinya di PER 8. Selain itu, permintaan terhadap batu bara saat ini juga cenderung melemah, dapat terlihat pada turunnya ekspor dan impor China periode Juni 2023 kemarin.

PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) telah merilis harga penawaran awal sebesar Rp350 hingga Rp450. Tanggal penawaran awal telah dilaksanakan pada 10 Juli-13 Juli 2023. Kemudian tanggal penawaran umum akan dilaksanakan pada 24 Juli-28 Juli 2023. RMKO sendiri dijadwalkan listing pada 1 Agustus 2023.

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2,5 juta lot. Dana IPO yang akan diraih berkisar Rp87,5 miliar hingga Rp112,5 miliar, dengan market cap setara Rp437,5 miliar hingga Rp562,5 miliar.

Victoria Sekuritas Indonesia ditunjuk oleh PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) sebagai penjamin emisi dalam proses IPO.

Sebelum memutuskan untuk membeli saham IPO RMKO, para calon investor harus mengetahui untuk apa saja penggunaan dana IPO hingga prospek bisnis Perseroan ke depan.

Penggunaan Dana IPO

Dana yang diperoleh seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha berupa pembelian bahan bakar (fuel) untuk kegiatan operasi alat-alat berat, pelumas, pembelian suku cadang (sparepart) alat-alat berat, dan pemeliharaan alat berat, kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh Perseroan.

Kinerja Keuangan

rmkoFoto: rmko

Dari laporan keuangan yang terdapat di prospektus IPO RMKO, Perseroan baru berhasil mencetak laba pada buku tahun 2022. Jika melihat dari kinerja keuangan tahun 2020 dan 2021 secara pendapatan meningkat cukup signifikan dari tahun 2020 ke tahun 2021, namun tingginya biaya yang tidak bisa dikontrol dengan baik oleh Perseroan membuat RMKO harus mencetak kerugian.

Efisiensi biaya baru terlihat pada tahun 2022, meningkatnya pendapatan pada tahun 2022 diimbangi dengan efisiensi biaya yang dilakukan oleh Perseroan hingga mampu mencetak laba bersih berjalan sebesar Rp19 miliar.

Pada awal tahun tepatnya di laporan keuangan per 31 Januari 2023 kenaikan pendapatan yang cukup signifikan masih berlanjut, begitu juga dengan efisiensi biaya sehingga Perseroan berhasil kembali mencetak laba sebesar Rp1,83 miliar.

Penerimaan pendapatan lain-lain juga mulai terlihat pada tahun 2022 dan berlanjut pada laporan keuangan per 31 Januari 2023.

Kontribusi pendapatan dari jasa penambangan baru berkontribusi pada tahun 2022, sedangkan di tahun 2020 dan 2021 belum terdapat pendapatan dari jasa penambangan. Sedangkan jasa sewa alat berat masih menjadi kontribusi rutin terhadap Perseroan. Namun sayangnya jasa konstruksi di tahun 2022 mesti absen,dari tiga tahun terakhir hanya tahun 2021 yang ikut berkontribusi.

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan dengan pelanggan akan melakukan kesepakatan yang akan dituangkan dalam perjanjian kontrak. Berikut ini adalah tabel pendapatan Perseroan dari masing-masing pelanggan:

Perseroan memiliki beragam pemasok untuk mendukung kegiatan operasional, meliputi pemasok alat berat, suku cadang, bahan bakar, spun pile, dan oli yang seluruhnya dipasok dari dalam negeri.

Para pemasok Perseroan disajikan pada tabel berikut ini:

Rasio Keuangan

Harga IPO yang ditawarkan RMKO cukup mahal, dimana para calon investor harus membayar dua kali lebih mahal dari harga kewajarannya.

Margin yang diperoleh oleh RMKO masih berada di bawah rata-rata industri di 25% sehingga margin yang diperoleh belum maksimal.

Dalam menghasilkan laba bersih RMKO juga belum maksimal dengan Net Profit Margin (NPM) dibawah 10%.

Return On Equity (ROE) RMKO sangat kecil hanya di 1,55%. Angka ini masih jauh di bawah rata-rata industrinya di 12%, sehingga dalam mengelola modal terhadap laba bersih masih kurang efisien.

Return On Asset (ROA) RMKO juga amat kecil hanya di 0,77%. Angka ini jauh di bawah rata-rata industri di 5%, sehingga dalam mengelola aset terhadap laba bersih masih kurang efisien.

Debt to Equity Ratio (DER) RMKO juga kurang sehat dengan angka di atas 100%. Sehingga total hutangnya jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Total hutang RMKO per 31 Januari 2023 sebesar Rp118,7 miliar, sedangkan total modal RMKO sebesar 118,3 miliar. Sehingga dalam membayar kewajiban terhadap modalnya kurang baik.

Current Ratio (CR) berada di likuiditas yang cukup baik di atas 100%. Sehingga dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancarnya cukup baik.

Kompetitor

Secara sektoral atau Price Earning Ratio (PER) rata-rata industri jasa penunjang pertambangan dan jasa penyewaan alat-alat berat berada di PER 8. Sehingga PER RMKO saat ini terbilang cukup mahal, dibandingkan dengan para pesaingnya seperti UNTR, HEXA, KOBX dan ABMM. Sedangkan untuk SKRN juga sudah cukup mahal meski tidak semahal RMKO.

Dalam menghasilkan laba bersih atau Net Profit Margin (NPM), RMKO tertinggal dari para kompetitornya, sehingga dalam menghasilkan profit belum maksimal. Sedangkan NPM UNTR, KOBX, SKRN dan ABMM cukup baik di atas 10%, namun HEXA setara dengan RMKO.

Bisnis

Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penunjang pertambangan dan jasa penyewaan alat-alat berat. Perseroan memiliki kompetensi yang luas dalam bisnis batubara terintegrasi. Beberapa keahlian yang dimiliki Perseroan antara lain di bidang persiapan infrastruktur pertambangan, penambangan batubara, persiapan dan pembangunan jalan pengangkutan, jasa pengangkutan batubara serta persiapan infrastruktur emplasemen sampai pemuatan batubara di emplasemen dan penyewaan alat-alat berat.

Proyek-proyek yang dilaksanakan oleh Perseroan berlokasi di wilayah berikut:

Prospek Bisnis

Harga batu bara ICE Newcastle kontrak Agustus ditutup di posisi US$ 138,05 per ton. Harga saat ini masih dalam trend penurunan.

Meski beberapa negara sedang di landa gelombang panas seperti di sebagian wilayah China dan Eropa, namun hal ini belum berpengaruh besar pada permintaan batu bara saat ini.

Lesunya ekonomi China membuat permintaan batu bara masih cukup rendah. Ekspor China dilaporkan turun dengan besaran paling jumbo dalam tiga tahun pada Juni, angkanya merosot lebih buruk dari perkiraan yakni 12,4% secara year-on-year (yoy). Sementara Impor juga turun lebih dari yang diharapkan yakni sebesar 6,8% (yoy).

Anjloknya data ekspor-impor ini dipicu tanda-tanda meningkatnya tekanan dari kesulitan ekonomi global dan pembuat kebijakan China menghadapi tekanan yang meningkat untuk langkah-langkah stimulus.

Ekspor dan impor yang terkoreksi mencerminkan masih lemahnya permintaan dari dalam negeri China serta mitra dagang mereka. Kondisi akan mengurangi kebutuhan listrik serta sumber energi penyolongnya seperti batu bara. Akibatya, permintaan batu bara melemah dan harga terus tertekan.

Dari India, produksi batu bara India meningkat 12%, menjadi 58 juta dibandingkan 51,56 juta pada Juni 2022. Dengan pasokan yang melimpah, meningkatnya produksi dalam negeri, serta datangnya musim hujan maka impor dari India diperkirakan akan turun ke depan. Artinya, harga batu bara semekain tertekan.

Permintaan dari Eropa juga diproyeksi turun drastis sejalan dengan masih memadainya pasokan gas serta tingginya produksi listrik dari pembangkit tenaga angin.

Melemahnya permintaan batu bara dapat berdampak negatif pada sektor pertambangan dan pendukungnya.

Di sekitar daerah proyek Perseroan yaitu di Kabupaten Muara Enim dan Lahat terdapat sekitar tujuh perusahaan batubara yang pada saat ini memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan cadangan batubara hingga 575.000.000 MT dengan range kadar kalori batubara sekitar 3.000 - 5.000 GAR (Gross Air Dried).

Kondisi demikian membuat sekitar daerah proyek Perseroan sangat potensial untuk terus dikembangkan dan juga merupakan peluang besar bagi Perseroan untuk dapat mengakuisisi pelanggan baru serta mengembangkan jasa yang dimiliki, mulai dari jasa persiapan infrastruktur, jasa pertambangan, jasa reklamasi area bekas tambang, jasa pengangkutan, jasa emplasemen, dan jasa penyewaan.

Layak Koleksi Atau Tidak?

Kondisi pasar suboptimal dari pasar batu bara, baik dari sisi permintaan maupun harga, membuat bisnis di sektor pertambangan dan penunjangnya belum begitu menarik saat ini. Sentimen global yang masih menghiasi pertambangan batu bara membuat harga acuan batu bara saat ini masih dalam trend penurunan.

Selain itu valuasi harga saham yang relatif mahal, terlihat dari tingginya Price Earning Ratio (PER) RMKO dibandingkan dengan para kompetitornya ikut membuat IPO RMKO tidak menarik.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation