CNBC Indonesia Fund

ERAA: Erajaya Swasembada

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
12 July 2023 06:48
Erafone
Foto: Erafone (Ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) merupakan perusahaan ritel dan distributor terbesar untuk perangkat mobile di Indonesia dengan market share mencapai lebih dari 40% dan memiliki 1849 gerai yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. ERAA juga masuk kategori saham syariah di sektor barang konsumen non primer (Consumer Cyclicals).

Kinerja penjualan pada sepanjang tiga bulan pertama 2022 tercatat bertumbuh positif sekitar 28,9% secara tahunan (yoy) menjadi Rp14,8 triliun). Capaian ini didorong permintaan yang tinggi pada festive season yang datang lebih awal, kemudian ada event iBooxing Week 2023 yang digelar pada 30 Jan - 5 Feb 2023 turut memberikan kontribusi pada pendapatan dengan berbagai promo yang diberikan baik di gerai offline dan online.

Sayangnya, dari sisi bottom line atau laba bersih malah menyusut jadi Rp235 miliar, dibandingkan periode kuartal I-2022 sebesar Rp295 miliar. Ini terjadi karena beban perusahaan yang besar, terihat dari margin yang turun secara tahunan, baik margin laba kotor yang turun dari 11,1% menjadi 10,7% dan margin laba bersih turun dari 2,6% menjadi 1,6%.

Menelisik lebih jauh, turunnya margin ERAA dipengaruhi kenaikan beban operasi sekitar 45,6% yy menjadi Rp1,2 triliun. Beban gaji dan biaya sewa yang paling naik signifikan karena sudah tidak ada relaksasi atau diskon pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, product mix juga menurunkan margin dimana porsi headset turun, dibandingkan aksesoris yang mengakibatkan margin secara keseluruhan tergerus. Perlu diketahui juga, volume penjualan ERAA juga turun 5,6% yoy menjadi 2,2 juta unit

Kendati demikian, menurut tim riset CNBC Indonesia ERAA masih memiliki perbaikan kinerja keuangan di sepanjang 2023 mengingat mobilitas yang kembali normal pasca PPKM dicabut dan beralih-nya pandemi ke endemi. Selain itu, festive season masih berlangsung seperti Jakarta Fair 2023, diskon tanggal kembar, dll bisa menjadi booster penjualan.

Konsumen menengah ke atas juga masih menunjukkan minat yang tinggi terhadap produk ERAA. Tercatat pada kuartal I-2023, smartphone segmen mid-high atau premium dengan harga diatas Rp6 juta tumbuh hingga 17,7% yoy, berbeda cukup jauh dengan pasar smartphone menengah ke bawah yang hanya tumbuh 2,7% yoy.

Prospek Ekspansi Buka Gerai Baru

Pada tahun ini ERAA juga berencana tetap ekspansif dengan membuka gerai baru sebanyak 400 di lokasi tier I dan tier II. Dengan begitu, target tahun ini total gerai bisa mencapai 2000. Ekspansi ini tidak hanya akan berfokus pada produk elektronik, aksesoris atau headset tetapi juga pada diversifikasi bisnis lain yang memperhatikan omni channel perseroan. Walaupun begitu, tetap harus diantisipasi tantangan ke depan seperti perlambatan ekonomi global dan kondisi China yang masih lesu

Valuasinya Gimana?
Menggunakan metrik valuasi price to earning ratio (PER) secara historis selama lima tahun terakhir, hingga perdagangan Selasa (27/6/2023) ERAA dihargai sebesar 4,42 kali, masih lebih rendah dari rata-rata PER lima tahun sebesar 10,82 kali. Oleh karena itu, secara teoritis valuasi masih murah atau terdiskon 59,10% dari harga wajar Rp1165/saham.

Potensial upside yang masih besar membuat ERAA jadi saham yang menarik untuk diakumulasi dan di hold sebagai investasi jangka panjang, kendati demikian kami melakukan kombinasi teknikal sebagai tambahan strategi untuk target jual yang lebih optimal dalam jangka waktu lebih pendek. Secara teknikal berdasarkan basis waktu harian, ada pattern yang potensi terbentuk yakni bullish flag. Apabila terkonfirmasi kami memperkirakan target penguatan harga bisa mencapai Rp635/saham. 

Pola bullish flag pada ERAA dengan target penguatan Rp635/sahamFoto: Tradingview
Pola bullish flag pada ERAA dengan target penguatan Rp635/saham

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation