
Valuasi Kelewat Mahal! IPO CRSN Jadi Kurang Menarik

1. Kontribusi pendapatan CRSN dominan masih berasal dari CRSN sendiri sebesar 96,90%, sedangkan anak-anak usahanya masih dibawah 2%.
2. Harga IPO CRSN yang ditawarkan cukup mahal dengan PBV di atas satu yakni 1,91.
3. Pertumbuhan pasar jasa Testing, Inspection, Certification (TIC) di Indonesia lebih didorong karena meningkatnya aktivitas perdagangan di kawasan ASEAN.
Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor perindustrian akan kedatangan satu emiten pendatang baru. PT Carsurin Tbk (CRSN) akan melaksanakan Initial Public Offering (IPO) dengan harga penawaran umum Rp125. Penawaran umum dimulai sejak 4 Juli hingga 6 Juli. Penjatahan efek sendiri dijadwalkan 6 Juli 2023, sedangkan distribusi saham akan dilaksanakan 7 Juli 2023 dan akan listing pada Senin 10 Juli 2023.
Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 6 juta lot atau dana yang diraih berkisar Rp75 miliar dengan market cap sebesar Rp361,5 miliar.
Meski harga IPO yang ditawarkan PT Carsurin Tbk (CRSN) terbilang overvalued alias mahal dengan PBV 1,91 namun penggunaan dana IPO tidak untuk membayar hutang.
PT Carsurin Tbk (CRSN) adalah perusahaan Inspeksi, Pengujian, Sertifikasi dan Verifikasi atau yang dikenal dengan TIC.
Penggunaan dana IPO
a) 98,03% untuk belanja barang modal (capital expenditure) dengan rincian sebagai berikut:
- 23,04% untuk renovasi bangunan laboratorium yang berada di 5 (lima) lokasi yaitu di Sumatera 2 laboratorium (Jambi & Medan), Sulawesi 2 laboratorium (Morowali & Kendari), dan Maluku 1 laboratorium (Halmahera). Transaksi ini akan dilakukan dalam waktu 12 bulan sejak dana IPO diterima.
- 66,44% untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.
- 8,55% untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor seperti: komputer, printer, mesin fotocopy, meja & kursi kerja, lemari arsip dan perabotan kantor lainya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.
a) 1,97% untuk modal kerja (working capital) antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian bahan habis dipakai (consumable) dalam kegiatan operasional, sewa kendaraan.
Kinerja Keuangan
Nampak terdapat peningkatan kinerja pada laporan keuangan CRSN. Laba bersih tahun berjalan terus meningkat sejak tahun 2020 hingga tahun 2022. Kenaikan laba bersih berasal dari peningkatan pendapatan.
Namun perlu diketahui tahun 2020 adalah masa Covid-19 yang dimana rata-rata terjadi penurunan kinerja pada hampir semua bisnis, sehingga peningkatan ini bisa menjadi perbaikan kinerja dari masa Covid-19.
Pendapatan CRSN dominan ditopang oleh pendapatan inspeksi lalu disusul pengujian dan sisanya dari sertifikasi, konsultasi dan penjualan barang.
Pendapatan CRSN dominan masih berasal dari CRSN sendiri yang berkontribusi sebesar 96,90% dan untuk anak-anak usahanya masih dibawah 2%.
Rasio Keuangan
Harga kewajaran dari CRSN adalah Rp65,54 sedangkan harga yang ditawarkan kepada publik adalah Rp125 sehingga harga IPO CRSN yang ditawarkan cukup mahal dengan PBV di atas satu yakni 1,91.
Namun CRSN memiliki margin yang cukup besar 50,49%. Angka ini adalah keuntungan dari selisih pendapatan dengan beban pokok pendapatan.
Dalam menghasilkan laba bersih CRSN kurang baik dengan Net Profit Margin (NPM) di bawah 10%.
Return On Equity (ROE) CRSN berada di angka yang cukup baik di 26,38%. Sehingga dalam mengelola modal terhadap laba bersih cukup baik.
Return On Asset (ROA) CRSN berada di angka yang cukup tinggi di 17,76%. Sehingga dalam mengelola aset terhadap laba bersih cukup baik.
Debt to Equity Ratio (DER) CRSN berada di angka yang sehat di bawah 100%. Yang berarti total modal jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Total modal CRSN per 31 Desember 2022 sebesar Rp114,5 miliar sedangkan total hutang CRSN per 31 Desember 2022 sebesar Rp55,5 miliar. Sehingga dalam membayar kewajiban terhadap modalnya cukup sehat.
Secara likuiditas CRSN cukup tinggi dengan Cash Ratio (CR) 363.45%. Sehingga dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar yakni kas cukup sehat.
Bisnis
PT Carsurin Tbk (CSRN) adalah perusahaan Inspeksi, Pengujian, Sertifikasi dan Verifikasi swasta terkemuka di Indonesia dengan lebih dari 19 kantor cabang (Dumai, Jakarta, Pontianak, Batam, Belitung, Kendari, Medan, Surabaya, Halmahera, Semarang, Berau, Bontang, Cilegon, Palembang, Samarinda, Tanah Merah, Cikarang, Banjarbaru, Jambi, Balikpapan) dan 17 laboratorium serbaguna serta keberadaan internasional yang terus berkembang.
Perseroan menyediakan layanan dan solusi teknis pihak ketiga yang independen untuk berbagai industri: Minerals & Metals, Energy, Product & System Certification, Infrastructure, Digital Transformation, Environment & Sustainability, Food & Agriculture, Marine, Offshore & Insurance.
Alur kegiatan usaha CRSN:
a) Layanan Pengujian (Testing)
![]() |
b) Layanan Inspeksi (Inspection)
![]() |
c) Layanan Sertifikasi (Certification)
![]() |
d) Layanan Konsultasi (Consulting)
![]() |
Prospek Bisnis
Berdasarkan laporan dari sebuah konsultan market & research, perusahaan jasa Testing, Inspection dan Certifications (TIC) di Indonesia tetap mengalami pertumbuhan 5,23% hingga tahun 2027.
Pertumbuhan pasar jasa Testing, Inspection, Certification (TIC) di Indonesia lebih didorong karena meningkatnya aktivitas perdagangan di kawasan ASEAN. Meningkatnya aktivitas perdagangan dan investasi di Indonesia telah menjadi faktor utama meningkatnya pasar jasa TIC di Indonesia.
Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03% secara tahunan, sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01% secara tahunan.
Dengan didukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia maka industri Testing, Inspection, Certification (TIC) masih memiliki prospek usaha yang sangat luas. Meningkatnya aktivitas perdangangan baik domestik maupun international akan mendorong peningkatan permintaan jasa TIC yang akan memastikan bahwa pengujian produk untuk memastikan sesuai terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Industri Testing, Inspection, Certification (TIC) telah mengalami tren positif dan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan untuk produk dan layanan berkualitas tinggi, serta meningkatnya kesadaran konsumen tentang keamanan dan kualitas produk, menyediakan lingkungan yang mendukung untuk kesuksesan perusahaan di masa depan.
![]() |
Berdasarkan dari Grand View Research ada peningkatan permintaan untuk layanan perusahaan yang ada, didorong oleh tren pertumbuhan positif di industri TIC, baik secara global maupun lebih khusus lagi di kawasan Asia Pasifik.
Pengembangan sektor industri yang relevan di Indonesia, termasuk di seluruh rantai nilai yang mencakup pertambangan, infrastruktur, transformasi digital, dan lingkungan menawarkan peluang signifikan untuk pertumbuhan dan ekspansi ke penawaran layanan baru dan inovatif. Industri Testing, Inspection, Certification (TIC) telah mengalami tren positif dan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa tahun terakhir karena meningkatnya permintaan untuk produk dan layanan berkualitas tinggi, serta meningkatnya kesadaran konsumen tentang keamanan dan kualitas produk, menyediakan lingkungan yang mendukung untuk kesuksesan perusahaan di masa depan.
Layak Di Beli atau Tidak?
Valuasi rata-rata saham IPO memang terbilang overvalued alias mahal. Meskipun dari kinerja cukup baik dan prospek industri bisnisnya cukup menarik namun harga IPO CRSN yang ditawarkan masih belum menarik saat ini. Jika nanti setelah IPO harga sahamnya bisa memberikan harga diskon akan menjadi lebih menarik. Ditambah kontribusi pendapatan dari anak usaha Perseroan masih cukup kecil.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.