Divestasi Vale Harga Mati, Cuan Jumbo Menanti?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
05 July 2023 07:20
A worker poses with a handful of nickel ore at the nickel mining factory of PT Vale Tbk, near Sorowako, Indonesia's Sulawesi island, January 8, 2014. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Induk PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang bermarkas di Brasil, Vale S.A dikabarkan akan menjual sekitar 10% sahamnya kepada perusahaan pengelola investasi Arab, Saudi, Public Investment Fund (PIF).

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, jika Vale Canada yang menjadi bagian dari Vale Global diakuisisi oleh Arab Saudi, maka saham pengendali akan berpindah tangan. Akibatnya, arah strategi bisnis bisa berubah dan berdampak pada perusahaan di masa depan.

"Arah strategi perusahaan misalnya terkait hilirisasi juga berisiko berubah. Maka dari itu, penting agar divestasi Vale bisa 51% dimiliki pemerintah Indonesia," kata Bhima, dikutip Jumat (30/06/2023)

Hingga kini, pemerintah Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) yang menjadi bagian dari holding Mining Industry Industri atau MIND ID baru memiliki 20% saham INCO. Kepemilikan tersebut baru didapatkan sejak Maret 2020 lalu berkat kesepakatan divestasi dua pemegang saham INCO yakni Vale Canada Limited (VCL)dan Sumitomo Metal MIning Co., Ltd (SMM) masing-masing sebesar 14,9% dan 5,1%.

Dengan begitu, pemerintah melalui INALUM sudah mendapatkan keuntungan dividen INCO yang dibayarkan tahun ini berdasarkan laba bersih tahun buku 2022 sekitar US$12.02 juta.

Selain dividen, kontribusi INCO ke pemerintah juga semakin terlihat dari tren kenaikan pendapatan dari pajak dan non pajak seperti royalti dan retribusi sebagai berikut:

Terlihat dari data di atas, secara total terjadi kenaikan tiap tahun dari sepanjang 2019 sebesar US$ 70,9 juta menjadi US$ 148,71 juta pada akhir 2022. Pendapatan negara akan bisa lebih optimal apabila pendapatan dividen yang digabung juga sejalan dengan kepemilikan saham yang bisa bertambah.

Sayangnya, kejelasan divestasi INCO ke perusahaan asal Arab Saudi masih menuai kontra karena bisa mengubah strategi bisnis hilirisasi yang dampaknya bisa kurang menguntungkan bagi Indonesia.

Perlu diperjuangkan oleh pemerintah untuk segera memutuskan kebijakan divestasi mayoritas 51% saham PT Vale Indonesia Tbk agar menjadi pengendali. Sejumlah pihak Indonesia juga beberapa kali mendesak agar pemerintah mengakuisisi Vale Indonesia seiring dengan berakhirnya Kontrak Karya Vale pada 2025 mendatang.

Dengan pemerintah menjadi pengendali nantinya strategi hilirisasi mineral akan menjadi lebih jelas terutama di bawah holding MIND ID, yang dampaknya bisa membuat prospek cerah pada ekspor mineral RI dengan add-value ke produk setengah jadi maupun produk jadi.

Selain meningkatkan pendapatan negara dan memperjelas prospek hilirisasi, pertumbuhan ekonomi di wilayah tambang INCO juga bisa ikut meningkat, karena dalam praktek-nya hilirisasi membutuhkan tenaga kerja yang lebih besar dan pemerataan infrastruktur agar produksi lebih lancar.

Sebagai informasi, Vale Indonesia mengoperasikan tambang di wilayah Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara. Disana ada tambang nikel meliputi tambang pomalaa yang menghasilkan bijih nikel dan tambang matter yang merupakan lokasi produksi feronikel.

Prospek hilirisasi diyakini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga semakin terlihat pada Produk Domestik Bruto (PDB) di Sulawesi Tenggara yang tumbuh 6,48% secara tahunan (yoy) melampaui pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan yang tumbuh 5,3% yoy.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected] 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation