Banyak Orang Healing Pasca Pandemi, Ekonomi Bali Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Stres bekerja di perkotaan? Coba nikmati kota Bali untuk obat stres atau istilah kekiniannya 'healing'. Turis dapat menghilangkan penat dengan menikmati sunset di Seminyak, bersantai di beach club, kuliner nasi campur, menyeruput kopi di Kintamani, hingga berpesta di klub malam.

Berlibur setiap tahun ke Bali tidak pernah membosankan. Wisatawan domestik maupun mancanegara dapat terus mencoba hal baru dengan berbagai atraksinya.

Sayangnya, pandemi Covid-19 sempat menahan wisatawan untuk menikmati pulau indah ini. Penurunan pelancong yang menikmati Bali disebabkan adanya kebijakan PPKM, bahkan lockdown. Kebijakan tersebut menahan laju masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan untuk mencegah penyebaran virus. 

Kabar baiknya, kebijakan pemerintah terkait pandemi Covid-19 yang terus dilonggarkan telah mampu mengembalikan aktivitas wisatawan secara bertahap.

Hal ini terlihat dari PDRB atas dasar harga berlaku Bali 2020-2022 lebih rendah dibanding 2019. Rebound pertama PDRB Bali terlihat pada tahun 2022 yang menunjukkan adanya peningkatan signifikan sebesar 11,3%.

Tidak berhenti di situ, Hal ini terlihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Bali kuartal-I 2023 yang disetahunkan menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari era pra-Covid.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDRB Bali meningkat 14,7%, menjadi Rp 63,6 triliun pada kuartal-I 2023 secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini berasal dari sektor transportasi dan pergudangan yang melesat 83,53%, menjadi Rp 6,2 triliun.

PDRB kuartal-I 2023 Bali menjadi nilai yang tertinggi sepanjang masa atau all-time high PDRB setiap kuartal pertama. Sebelumnya, PDRB kuartal-IV 2022 menunjukkan nilai tertinggi sepanjang masanya.

Berikut data bauran PDRB Bali menurut lapangan usaha pada kuartal-I 2023.

Penyediaan akomodasi makan dan minum merupakan sumber PDRB utama Bali, mencapai 19,2%.

Melansir BPS, akomodasi yang dimaksud merupakan tempat tinggal dalam jangka pendek dan makanan minuman untuk konsumsi segera. Hal ini mengindikasikan hampir seperlima pendapatan utama Bali berasal dari konsumsi pengunjung Bali.

Pendapatan utama Bali terbesar ke-2 juga terlihat berasal dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Dilanjutkan sektor konstruksi yang mengindikasikan adanya pembangunan untuk objek-objek wisata. Sektor transportasi dan pergudangan yang mengangkut penumpang dan barang mencapai tujuan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]