
Turis Rata-Rata Habiskan Rp21 Juta di RI, Termasuk Oleh-Oleh

Jakarta, CNBC Indonesia -Pariwisata Indonesia menjadi sektor yang terkena pukulan berat akibat Covid-19 khususnya aktivitas wisatan mancanegara.
Pembatasan mobilitas dan perjalanan luar negeri sebagai upaya pengendalian penyebaran virus sehingga menyebabkan jumlah wisatawan mancanegara merosot tajam.
Sejumlah kerugian dirasakan, mulai dari hilangnya devisa pariwisata hingga kontribusi terhadap perekonomian yang kian menurun.
Namun, Tahun 2022 menjadi fase awal pemulihan dari pandemi Covid-19 dan kebijakan di Indonesia terindikasi telah mampu mengembalikan aktivitas wisatawan mancanegara secara bertahap.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama berkunjung di Indonesia, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 53,25% dibandingkan tahun 2021, yaitu dari US$ 3.097,41 menjadi US$ 1.448,01. Jika dirupiahkan maka nilainya menjadi Rp 21,53 juta.
Penurunan rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara tahun 2022, utamanya disebabkan berkurangnya lama tinggal wisatawan mancanegara.
padahal, berbagai pembukaan dan pelonggaran akses wisatawan mancanegara dilakukan secara bertahap.
Berbeda dengan rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per kunjungan yang mengalami penurunan, rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara per malam pada tahun 2022 justru menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Apabila ditinjau dari jenis pengeluarannya, sebagian besar pengeluaran wisatawan mancanegara selama berada di Indonesia pada tahun 2022 digunakan untuk akomodasi. Rincian selengkapnya di bawah ini.
Akomodasi menjadi jenis pengeluaran yang paling besar wisatawan selama berada di Tanah Air atau mencapai US$ 582.57 atau sekitar 40,23% dari total pengeluaran mereka. Sementara, pengeluaran wisatawan mancanegara paling kecil digunakan untuk keperluan pemandu wisata, yaitu hanya US$ 4,54 atau sekitar 0,31%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)