Newsdata

Good News! Investasi Energi Bersih Dunia Naik Jadi Rp 208 T

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
22 May 2023 11:40
Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia. Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri KTT G7 sesi working lunch dengan topik perubahan iklim, energi, dan kesehatan, di Elmau, Jerman, Senin, 27 Juni 2022. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia. Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri KTT G7 sesi working lunch dengan topik perubahan iklim, energi, dan kesehatan, di Elmau, Jerman, Senin, 27 Juni 2022. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini negara-negara di dunia termasuk Indonesia tengah mengusahakan untuk "era cerah industri baru" manufaktur teknologi energi bersih. Di antaranya energi terbarukan yang merupakan dari sumber daya alam yang tak terbatas meliputi energi dari angin, panel surya, panas bumi, hujan atau air.

Sementara efisiensi energi bisa dilakukan dengan memperbanyak bukaan, membuat sistem ventilasi udara yang baik, meminimalkan penggunaan listrik, memakai panel surya, dan mengolah air hujan.

Adapun jaringan penyimpanan energi biasanya menggunakan akumulator, yang bisa menyimpan energi listrik, termal atau panas, kimia, dan lainnya. Baterai juga masuk dalam kategori ini.

Berikut total estimasi untuk nilai investasi negara-negara di dunia terhadap energi bersih. Selengkapnya bisa dilihat pada grafik.

International Energy Agency (IEA) mencatatkan bahwa investasi energi bersih secara global mulai mengalami peningkatan setiap tahunnya. IEA melakukan estimasi lebih dari US$1,4 triliun atau sekitar Rp 208 triliun (kurs Rp 14.900/US$) diinvestasikan pada 2022. Angka itu terhitung hampir tiga perempat dari pertumbuhan keseluruhan investasi energi.

IEA melihat, pasca-penandatanganan Perjanjian Paris (Paris Agreement) pada 2015, tingkat pertumbuhan investasi energi bersih dalam lima tahun hanya di atas 2%.

"Sejak tahun 2020 angka tersebut telah meningkat menjadi 12%, jauh dari yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan iklim internasional, namun tetap merupakan langkah penting ke arah yang benar," tulis IEA.

Jika dilihat lebih detail, investasi energi bersih tertinggi pada tahun 2021 berada di Tiongkok dengan nilai US$380 miliar, diikuti oleh Uni Eropa US$260 miliar, dan Amerika Serikat (AS) sebesar US$215 miliar.

Dari data yang dilampirkan, energi terbarukan, efisiensi energi, dan jaringan penyimpanan energi mendapatkan porsi investasi yang besar.

Setelah begitu banyaknya investasi dalam energi bersih, tidak boleh lagi ada kemunduran dalam upaya mengakhiri emisi karbon.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation