
Indonesia Kekuatan Baru Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Indonesia memegang Keketuaan ASEAN pada tahun ini. Ini adalah kali keempat bagi Indonesia memegang Keketuaan ASEAN.
Keketuaan Indonesia menjadi sangat strategis. Pasalnya, kawasan ASEAN akan memegang peran penting dalam perekonomian global di tengah kondisi dunia yang berada dalam masa krisis dengan banyaknya tantangan global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN atau AECC (ASEAN Economic Community Council) Airlangga Hartarto mengatakan banyaknya tantangan pada tahun ini menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk menjadi natural leader di kawasan.
Airlangga juga menjelaskan melalui Keketuaannya tahun ini, Indonesia memiliki visi untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia sesuai tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Menurut Airlangga ada tiga hal yang perlu didorong untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan yaitu mengembangkan ketahanan kawasan, memperkuat faktor-faktor pendukung, serta mendorong implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
![]() |
Ketahanan kawasan akan diwujudkan dalam bentuk aristektur kesehatan, ketahanan pangan, stabilitas keuangan, dan ketahanan energi.
Terkait ketahanan energi, program akan diarahkan untuk mendukung percepatan transisi energi.
ASEAN akan didorong sebagai hub kendaraan listrik global, serta penguatan upaya de-karbonisasi sektor transportasi.
Sementara itu, faktor pendukung yang akan diperkuat adalah sustainable Development Goals (SDGs), pasar keuangan dan inevstasi, transformasi digital, ekonomi kreatif, serta penanganan perubahan iklim.
"Tema dilatarbelakangi oleh modalitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi ASEAN, seperti populasi usia produktif yang tinggi, pendapatan per kapita yang terus meningkat, serta perjanjian perdagangan dengan mitra dagang utama yang menjamin akses pasar dan kebutuhan dunia usaha," tutur Menko Airlangga, dalam keterangan resminya.
Ekonomi ASEAN sendiri sudah terbukti tangguh seperti tercermin pada 2021 di mana pandemi Covid-19 masih sangat berat.
ASEAN mampu menjadi kawasan dengan size ekonomi terbesar kelima di dunia pada 2021.
Merujuk data ASEANBriefing, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) ASEAN pada 2021 mencapai US$ 3,3 triliun.
Jumlah tersebut hanya kalah dari AS (US$ 23, triliun), China (US$ 17,7 triliun), Jepang (US$ 4,9 triliun), dan Jerman (US$ 4,2 triliun).
Share nilai PDB ASEAN ke ekonomi global mencapai 3,5%, turun sedikit dibandingkan 3,6% pada 2019.
Dari 10 negara ASEAN, Indonesia menjadi penyumbang terbesar PDB terbesar dengan kontribusi 35,4% disusul dengan Thailand 15,1%.
Dari sisi perdagangan, nilai perdagangan di ASEAN terus meningkat. Nilai perdagangan ASEAN pada 2021 menembus US$ 3,34 miliar pada 2021.
Nilai tersebut setara dengan 12% dari total perdagangan dunia.Eksor tercatat US$ 1,71 miliar sementara ekspor sebesar US$ 1,63 miliar.
Boston Consulting Group (BCG) memperkirakan ekspor ASEAN akan melonjak hingga 90% hingga 2031. Angka tersebut sangat fantastis mengingat perdagangan global diperkirakan tumbuh di bawah 30%.
BCG juga memperkirakan ASEAN akan menjadi 40% penyuplai perdagangan global pada 2031.ASEAN akan menjadi pemasok produk pertanian, tambang, conumer goods, industri berat, layanan teknologi, otomotif, apparel, hingga semiconductor.
![]() |
Dari sisi investasi, ASEAN terus menjadi tujuan utama investor asing.
Nilai investasi asing yang masuk ke kawasan ASEAN pada 2021 menembus US$ 179 miliar atau 10,8% dari nilai investasi asing global.
Jumlah tersebut juga melonjak 46,8% dibandingkan pada 2020.
Singapura menjadi salah satu negara yang mampu menarik investasi asing dalam jumlah sangat besar yakni hampir US$ 100 miliar pada 2021.
Kawasan ASEAN juga diberkahi populasi muda yang besar. Jumlah populasi ASEAN pada 2021 mencapai 663, 9 juta atau sekitar 8,4% dari total populasi dunia.
Populasi ASEAN adalah yang terbesar ketiga di dunia. Dari jumlah populasi saat ini hanya 49,7 juta atau 7,5% dari populasi yang berusia 65 tahun ke atas. Artinya, penduduk non-produktif sangat kecil.
Demografi yang didominasi kaum muda serta upah tenaga kerja yang kompetitif juga menjadi keunggulan Asia Tenggara.
Faktor-faktor di atas akan menjadi modal penting bagi ASEAN untuk menjadi episentrum pertumbuhan global ke depan.
(pap/pap)