
10 Lumbung Padi Nasional, Jawa Sing Ada Lawan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi beras Indonesia pada April 2023 diperkirakan mencapai 3,81 juta ton. Dengan demikian, jumlah produksi beras nasional sepanjang Januari-April 2023 diperkirakan 13,12 juta ton.
Realisasi produksi beras nasional sepanjang Januari-April 2023 melandai 4,3% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.
Penurunan itu terjadi di tengah potensi terjadinya El Nino yang dapat menyebabkan kekeringan serta ancaman tergerusnya produksi beras dunia sepanjang 2023 dan 2024.
Namun produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 31,54 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 184,50 ribu ton atau 0,59% dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.
Produksi padi di Indonesia sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 54,75 juta ton yang berupa gabah kering giling (GKG).
Produksi naik dibandingkan 2021 yang tercatat 54,42 juta ton GKG.
Produksi padi tertinggi pada 2022 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 9,54 juta ton GKG, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sekitar 1,93 juta ton GKG.
Peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2022 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Di sisi lain, beberapa provinsi mengalami penurunan produksi padi yang cukup besar, misalnya Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan.
10 provinsi dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2022 adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara, Banten, Aceh dan Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2023, beberapa provinsi dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2023 adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Potensi kenaikan produksi padi yang cukup besar pada Subround Januari-April 2023 dibandingkan Subround yang sama pada 2022 terjadi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.
Sementara itu, potensi penurunan produksi padi pada Subround Januari-April 2023 yang cukup besar terjadi di Provinsi Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)