
Jumbo! Anggaran Pendidikan RI Rp 600 T, Duitnya ke Mana Ya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggaran pendidikan Indonesia di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terus melonjak dari Rp 370,8 triliun pada 2018 menjadi Rp 612,2 triliun pada tahun ini.
Anggaran tersebut tersebar di banyak kementerian serta pemerintahan daerah.
Keuangan APBN 2023 menyebut anggaran pendidikan melalui belanja pemerintah pusat sekitar Rp 230 triliun, melalui transfer ke daerah sekitar Rp 300 triliun, dan melalui pembiayaan Rp 69,5 triliun.
Salah satu alokasi terbesar anggaran pendidikan di pemerintah pusat disalurkan melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan ristek sekitar Rp 80 triliun.
Alokasi anggaran pendidikan melalui pemerintah pusat di antaranya untuk program Indonesia pintar (PIP) kepada 20,1 juta siswa, kartu Indonesia pintar (KIP) kuliah/bidikmisi kepada 976,8 ribu mahasiswa, serta tunjangan profesi guru non-PNS untuk 556,9 ribu guru non PNS.
Alokasi anggaran pemerintah melalui transfer daerah di antaranya untuk dimanfaatkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 44,2 juta siswa dan BOS PAUD untuk 6,1 juta peserta didik.
Anggaran ini secara garis besar digunakan untuk bea siswa, menggaji tenaga pendidik, serta dana abadi pendidikan.
Anggaran pendidikan melalui pembiayaan di antaranya dimanfaatkan untuk dana abadi pendidikan (termasuk untuk dana abadi pesantren), dana abadi riset, dana abadi perguruan tinggi, dan dana abadi kebudayaan.
![]() Anggaran pendidikan |
Anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah (TKD) di antaranya disalurkan melalui Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil Migas, Dana Alokasi Khusus (DAK), serta Dana Otonomi Khusus.
Total anggaran DAU yang diperkirakan digunakan untuk pembayaran gaji tenaga pendidik sebesar Rp 129,88 triliun sedangkan untuk pembayaran nongaji pendidik sebesar Rp 44, 28 triliun.
APBN menyebut sejumlah output anggaran pendidikan pada 2021. Di wilayah Jawa, misalnya, untuk rehabilitasi 114 unit sarana pendidikan, tunjangan profesi furu non PNS sebanyak 446.789 orang serta BOS kepada 5,54 juta.
Rehabilitasi sarana pendidikan di Kalimantan sebanyak 23 buah, di Sulawesi sebanyak 40 unit sementara di Papua-Maluku sebanyak 20 unit.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)