
Potret Suram Pendidikan RI, 60% Sekolah SD Rusak!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ruang kelas merupakan suatu ruangan dalam bangunan sekolah yang berfungsi menjadi tempat untuk kegiatan tatap muka dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun suprastruktur.
Dalam momentum hari pendidikan ini mari kita ulas salah satu hal penting bagi majunya dunia pendidikan yakni infrastruktur.
Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui CEIC, ternyata masih banyak kondisi ruang kelas sekolah di Indonesia yang mengalami kerusakan. Berikut rinciannya.
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa semakin banyak ruang kelas mengalami kerusakan di Tanah Air. Pada tahun ajaran 2021/2022 angka kerusakan memang mengalami penurunan namun masih dalam tren yang tinggi.
Sementara, pada periode yang sama jumlah ruang kelas sekolah yang mengalami kerusakan ringan tercatat meningkat, ini terjadi di seluruh jenjang pendidikan. Namun demikian, status ruang kelas yang mengalami kerusakan berat tercatat 0% alias tidak ada.
Jika dilihat lebih rinci, berdasarkan data BPS ruang kelas yang mengalami peningkatan kerusakan tertinggi berada di jenjang SD.
Tercatat ada 60,60% ruang kelas SD dalam kondisi rusak ringan atau sedang pada tahun ajaran 2021/2022. Angka tersebut lebih tinggi 3,47% poin dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 57,13%.
Angka tersebut lebih tinggi 3,47% poin dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 57,13%.
Di jenjang SMP, ruang kelas yang mengalami rusak ringan atau sedang sebesar 53,30%. Persentasenya lebih tinggi 2,74% poin dibandingkan pada tahun ajaran 2020/2021 yakni di angka 50,56%.
Jika melihat berdasarkan wilayah, ruang kelas SD di Bengkulu paling banyak mengalami rusak ringan atau sedang, yakni 67,70%. Ruang kelas SMP yang paling banyak mengalami rusak ringan atau sedang terdapat di Maluku Utara, yakni 62,43%.
Di jenjang SMA, ruang kelas di Papua Barat paling banyak mengalami rusak ringan atau sedang dengan persentase sebesar 62,84%. Sedangkan, Papua mencatatkan persentase ruang kelas SMK paling banyak mengalami kerusakan, yakni 58,4%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)