
5 'Raja' Investasi di Indonesia, China Masih Nomor Satu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal I-2023 mencapai Rp 328,9 triliun.
Perolehan ini melesat 16,5% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy) dan naik 4,5% secara quarter to quarter/qtq.
Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp 177 triliun, naik 20,2% (yoy). Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat Rp 151,9 triliun atau naik 12,4% (yoy).
Jumlah investasi dari luar negeri lebih besar dibandingkan dari investor lokal.
Secara rinci, investasi pada kuartal I-2023 dengan masing-masing di luar Jawa sebesar Rp 172,9 triliun atau dengan proporsi 52,6% dan di Jawa sebesar Rp 156 triliun dengan proporsi 47,4%.
Sebagai informasi, Data realisasi investasi PMA dan PMDN di luar investasi sektor hulu migas, perbankan, lembaga Keuangan non-bank, asuransi, sewa guna usaha, industri rumah Tangga, usaha mikro dan usaha kecil.
Jika dilihat berdasarkan asal investor, setidaknya ada lima negara yang menjadi 'raja' investasi di Tanah Air ini. Siapa saja? simak daftarnya pada grafik berikut.
Singapura menjadi investor terbesar Indonesia pada kuartal I-2023 dengan nilai investasi mencapai US$ 4,3 miliar. Sementara posisi selanjutnya diikuti oleh Hongkong dan Tiongkok.
Padahal, China merupakan investor asing terbesar pada kuartal IV-2022.
Secara historis, Singapura merupakan investor terbesar dalam satu kuartal. Pengecualian terjadi pada kuartal IV-2019 dan kuartal IV-2022 di mana China juga secara mengejutkan menjadi investor terbesar pada kuartal tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)