CNBC Indonesia Research

Ganjar, Anies, Jokowi & SBY, Siapa IHSG Darling Pas Nyapres?

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
26 April 2023 17:32
Anies baswedan dan Ganjar Pranowo
Foto: Ganjar-pranowo/aniesbaswedan/jokowi/sb.yudhoyono/instagram

Indonesia baru merasakan pemilihan presiden (pilpres) langsung pada 2004. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden pertama yang dihasilkan oleh pilpres langsung.

Pencalonan SBY diawali dengan sejumlah kontroversi, terutama perseteruannya dengan presiden saat itu Megawati Soekarnoputri.

Presiden SBY -saat itu Menko Polkam- akhirnya memilih keluar dari cabinet dan fokus mencalonkan diri sebagai capres Partai Demokrat.

Partai tersebut resmi mencalonkan SBY pada 12 Maret 2004. Pencalonan SBY tidak berdampak positif ke pergerakan IHSG.

Pasar bursa Indonesia ditutup melemah 0,41% ke posisi 738,5. Pada periode tersebut, bursa memang tengah bergelut dengan tren negatif.

Sebelum tanggal 12 Maret 2004, IHSG sudah melemah selama empat hari beruntun dengan pelemahan mencapai 4,7%.

Sementara itu, rupiah ditutup melemah 0,35% pada12 Maret 2004. Pencalonan SBY tak mampu meredam pelemahan rupiah yang sudah melemah dua hari sebelumnya,
Cerita berbeda ditorehkan pada saat
SBY mencalonkan diri untuk capres periode kedua.

Pencalonan SBY diresmikan pada Minggu 19 Oktober 2008 dan IHSG langsung ditutup melonjak 1,97% ke posisi 1.426,94 pada Senin keesokan harinya (20/10/2008).

Nilai tukar rupiah tetap melemah 0,15%.

Perlu dicatat, posisi dan elektabilitas SBY pada 2008 sangat tinggi. Bersama pasangannya Boediono, SBY bahkan mampu memenangi pilpres 2009 dengan angka telak 60,8%.

Saat presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi dicalonkan sebagai capres PDI-Perjuangan 12 Maret 2014, IHSG melesat 3,23% pada penutupan perdagangan ke posisi 4.390,77.

Indeks berada pada posisi tertinggi sejak 19 September 2013 atau enam bulan terakhir. Kenaikan IHSG sebesar 3,23% sehari juga merupakan yang tertinggi sejak 2 Januari 2014

Nilai tukar rupiah juga menguat tajam 0,26% ke posisi Rp 11.350/US$1.

Melesatnya IHSG dan rupiah tak bisa dilepaskan dari besarnya dukungan masyarakat ke Jokowi pada saat itu.

Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta adalah 'public darling' pada tahun 2013.

Berbagai kalangan bahkan sudah mendesak PDI-P untuk segera mencalonkan Jokowi tetapi partai tersebut memilih untuk menahan diri.

"Jokowi effect" bahkan kerap dibandingkan-bandingkan dengan "Barack Obama effect".

IHSG kembali menyambut positif Jokowi saat dicalonkan kembali untuk periode kedua pada 23 Februari 2018.  IHSG pada hari tersebut ditutup menguat 0,41% ke 6619,80. IHSG menguat setelah tiga hari sebelumnya terus melemah.

Nilai tukar rupiah  menguat 0,11% ke Rp 13.665/US$1. Rupiah menguat setelah melemah selama lima hari beruntun pada sepekan sebelumnya.

Pencalonan Anies Baswedan sebagai capres di pemilu 2024 juga disambung dingin pasar.

Anies resmi dicalonkan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada 3 Oktober 2022. IHSG pada hari tersebut ditutup melemah 0,44% ke posisi 7.009.72 sementara rupiah melandai 0,49% ke posisi Rp 15.300/US$1.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular