
Makin Mesra, Pasokan Minyak Rusia Tetap Kuat untuk China

1. Pengiriman minyak Rusia naik hingga 50% pada bulan Maret 2023.
2. Rusia belum tergeser posisinya sebagai pemasok utama minyak di China.
3. Total volume minyak Rusia untuk kuartal pertama tahun 2023 menjadi 25,29 juta ton.
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia masih mempertahankan posisinya sebagai pemasok minyak utama di China pada bulan Maret 2023, data pemerintah China menunjukkan pada hari Jumat (21/4/2023) peningkatan pengiriman ESPO dan Ural.
Kedatangan dari Rusia mencapai 9,61 juta ton pada bulan Maret 2023, atau 2,26 juta barel per hari (bpd), naik 50% dari 1,50 juta bpd pada periode yang sama tahun 2022, menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan. Dibandingkan dengan 1,94 juta barel per hari selama Januari dan Februari 2023, sehingga total volume minyak Rusia untuk kuartal pertama tahun 2023 menjadi 25,29 juta ton.
Impor minyak mentah Saudi mencapai 8,90 juta ton pada periode Maret 2023, setara dengan 2,10 juta barel per hari, naik dari 1,61 juta barel per hari pada tahun sebelumnya. Hal ini mewakili peningkatan pada tingkat Januari dan Februari 2023 sebesar 1,72 juta barel per hari, sehingga total pasokan Saudi untuk kuartal pertama tahun 2023 menjadi 22,82 juta ton.
Arab Saudi adalah pemasok utama China pada tahun 2022, menjual 87,49 juta ton minyak mentah sepanjang tahun, setara dengan 1,75 juta barel per hari.
Sanksi Barat dan batasan harga minyak mentah Rusia yang dikirim melalui jalur laut setelah invasi Moskow ke Ukraina telah membatasi para pembeli untuk pasokan Rusia, membuat minyak mentah Rusia diperdagangkan dengan harga diskon ke tolok ukur internasional.
Harga untuk pengiriman Maret kargo ESPO Rusia, yang dimuat di pelabuhan di Rusia timur, mencapai level terendah US$8,50 di bawah patokan ICE Brent, sebelum rebound menjadi sekitar US$8 di bawah Brent, menurut sumber perdagangan.
Penyuling Cina menggunakan pedagang perantara untuk menangani pengiriman dan asuransi minyak mentah Rusia untuk menghindari pelanggaran sanksi Barat.
Pertumbuhan dari bulan ke bulan kemungkinan akan datang "terutama dari UEA dan Saudi karena pembelian China yang kuat atas Upper Zakum sejak Januari dan kemungkinan lebih banyak didominasi dengan kontrak berjangka," ucap Jianan Sun, seorang analis di konsultan Energy Aspects.
Data bea cukai juga menunjukkan bahwa impor dari Malaysia mencapai 1,07 juta barel per hari selama periode tersebut, naik 140,1% dari periode yang sama tahun lalu. Malaysia sering digunakan sebagai titik perantara untuk kargo yang dikenai sanksi dari Iran dan Venezuela.
Berikut rincian perdagangan, dengan volume dalam juta metrik ton dan perhitungan persentase oleh Reuters (ton = 7,3 barel untuk konversi minyak mentah) :
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)