Fundamental Pundit

Ini dia Penyebab Saham CUAN Untung 2.576%

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
05 April 2023 11:20
Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Industri pertambangan merupakan dunia kerja yang identik dengan karakter maskulin dan secara alamiah pekerjanya lebih cocok untuk kaum laki-laki. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu emiten Prajogo Pangestu yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang bergerak di sektor energi batu bara telah memberikan kinerja ciamik dimana laba bersih naik hingga 2.576% pada periode 2022.

Dimana laba bersih tahun berjalan CUAN pada tahun 2021 sebesar Rp21 miliar menjadi Rp562 miliar pada tahun 2022. Dan untuk laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2021 Rp22 miliar menjadi Rp570,8 miliar pada tahun 2022.

Diketahui Prajogo Pangestu memiliki kepemilikan saham CUAN sebesar 84,97% atau setara 9,5 juta lembar saham, sedangkan Agus Salim Pangestu memiliki kepemilikan saham CUAN sebesar <0,0001% atau setara 125 ribu lembar saham dan sisanya sebesar 15,03% dipegang oleh masyarakat dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5% atau setara 338juta lembar.

Lalu apa yang membuat kinerja PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) meroket? Berikut analisanya.

Pendapatan dan Margin

Secara pendapatan CUAN meroket 278% dimana pada tahun 2021 sebesar Rp402 miliar menjadi Rp1,5 triliun pada tahun 2022.

Kenaikan tersebut berasal dari pendapatan atas penjualan batu bara domestik dan juga ekspor. Dimana penjualan ekspor CUAN ke negara Jepang, Filipina, Taiwan, Korea Selatan, dan wilayah Eropa. Saat ini, Jepang menjadi kontributor terbesar dengan porsi 40% hingga 45% dari total penjualan batubara CUAN.

Selain naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan CUAN juga menurun sehingga margin pada CUAN meningkat 25%.

Margin pada tahun 2022 meningkat menjadi 71,13% dimana pada tahun 2021 hanya 46,53%. Hal ini menandakan bahwa CUAN berhasil melakukan efisiensi pada biaya dalam proses produksi sehingga margin meningkat di kala pendapatan meningkat.

Dimana bisnis pertambangan batu bara CUAN melalui entitas anak perusahaan yakni PT Tamtama Perkasa (tambang batu bara termal, Kalimantan Tengah), PT Bara Internasional (tambang batu bara termal, Kalimantan tengah), dengan total luas wilayah pertambangan mencapai 24,530 hektare.

Untuk tambang batu bara termal berkualitas tinggi melalui PT Tamtama Perkasa yang sudah beroperasi sejak tahun 2013, dengan memiliki dan mengoperasikan sendiri coal hauling road, coal processing plant, dan port. Jarak tempuh pengangkutan batu bara (hauling) dari ROM Stockpile menuju Port mencapai 40 km. Sedangkan jarak Port ke Pelabuhan Bongkar (anchorage) Taboneo diperkirakan sejauh 275 nautical miles atau berjarak sekitar 510 km.

Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya

Dimana pada pendapatan (beban) operasi lainnya pada tahun 2021 berada di angka negatif Rp18,5 miliar menjadi angka positif di Rp21 miliar pada tahun 2021.

Dari segi pendapatan terdapat kenaikan dari pendapatan lainnya sebesar Rp19,3 miliar pada tahun 2022 dimana pada tahun 2021 hanya sebesar Rp1,1 miliar. Selain itu terdapat kenaikan pada laba bersih selisih kurs mata uang asing sebesar Rp11,4 miliar pada tahun 2022.

Dari segi beban terdapat kenaikan pada rugi atas proses likuidasi sebesar Rp234 juta pada tahun 2022. Namun ada penurunan beban pada rugi atas penurunan nilai aset tetap, denda izin pinjam pakai kawasan hutan, donasi, beban lainnya dan rugi selisih kurs mata uang asing.

Pendapatan dan Beban Keuangan

Terdapat pula kenaikan pada pendapatan keuangan menjadi Rp1,48 miliar pada tahun 2022 dimana sebelumnya Rp1,26 miliar pada tahun 2021.

Selain itu juga terjadi penurunan pada beban keuangan dimana pada tahun 2022 menjadi Rp13,3 miliar yang sebelumnya Rp20,9 miliar pada tahun 2021.

Aset

Terdapat kenaikan aset dimana pada tahun 2021 sebesar Rp1,18 triliun menjadi Rp1,74 triliun pada tahun 2022.

Peningkatan aset terlihat terdapat kenaikan yang signifikan pada persediaan dimana pada tahun 2021 sebesar Rp121 miliar menjadi Rp261 miliar pada tahun 2022. Dan kenaikan uang muka dan beban dibayar dimuka - jangka pendek dimana pada tahun 2021 sebesar Rp3,9 miliar menjadi Rp162 miliar pada tahun 2022.

Berikut rincian persediaan CUAN.

Berikut rincian uang muka dan beban dibayar dimuka - jangka pendek.

Arus Kas

Kenaikan juga nampak pada arus kas CUAN, dimana terdapat kenaikan bersih kas dan bank menjadi Rp125,5 miliar pada tahun 2022 yang sebelumnya Rp110 miliar pada tahun 2021. Dan Kas dan Bank Akhir Tahun meningkat menjadi Rp254,7 miliar pada tahun 2022 yang sebelumnya Rp119,8 miliar pada tahun 2021.

Kenaikan tersebut berasal dari kenaikan signifikan pada arus kas aktivitas operasi yang berasal dari peningkatan penerimaan kas dari pelanggan.

Selain itu investor juga bisa melihat sumber daya dan cadangan batu bara CUAN.

Berikut adalah sumber daya anak perusahaan CUAN (dalam juta ton).

Berikut adalah cadangan batu bara anak perusahaan CUAN (dalam juta ton).

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menargetkan produksi batubara mencapai 1,1 juta ton pada tahun 2023. Produksi batubara ini nantinya akan dilakukan lewat anak usaha CUAN, yakni Tamtama Perkasa. Dan untuk target penjualan yang dipasang juga mengikuti dengan angka produksi.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation