Jadi Terkaya No-4 di Ri, Ini Kinerja Saham Prajogo Pangestu!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
04 November 2023 19:52
Infografis: Prajogo Pangestu, Dulu Sopir Angkot Kini Terkaya ke-3 RI
Foto: Infografis/Prajogo Pangestu, Dulu Sopir Angkot Kini Terkaya ke-3 RI/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Taipan Prajogo Pangestu, kini sukses menjadi orang terkaya nomor empat di Tanah Air pasca PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.

Menurut data The Real-Time Billionaires dari Forbes, harta Prajogo Pangestu tercatat mencapai US$17 miliar atau setara dengan Rp270,03 triliun (asumsi kurs Rp15.884/US$) per 30 Oktober 2023. Jumlah tersebut naik US$1,3 miliar (Rp20,65 triliun) dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara, apabila dibandingkan dengan posisi pada 2022 yang sebesar US$5,6 miliar (Rp88,95 triliun), harta Prajogo kini sudah bertambah hingga Rp181,08 triliun. Sekarang, Prajogo telah menyalip Sri Prakash Lohia yang sebelumnya menyandang status orang terkaya ke-4 di Indonesia.

Data Forbes menunjukkan Low Tuck Kwong ada di peringkat pertama dengan kekayaan US$ 24, miliar disusul dengan R Budi Hartono (US$ 23,8 miliar), Michael Hartono (US$ 22,7 milair) dan Prajogo Pangestu.

Peningkatan kekayaan tersebut terjadi lantaran sejumlah emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu memiliki kinerja cemerlang sepanjang tahun ini. Bahkan harga sahamnya mencetak lonjakan harga yang fantastis, diantaranya sebagai berikut :



Dari tabel diatas terlihat emiten PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berhasil menjadi saham yang melambung paling pesat, hingga lebih dari 20 kali lipat dari harga saat listing perdana di BEI. Akan tetapi, dengan peningkatan luar biasa tersebut CUAN sedang masuk dalam pemantauan atau unusual market activity (UMA)

Kemudian disusul saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang loncat hingga 430% dari harga IPO, hal ini berimplikasi pada kapitalisasi pasar BREN menyalip emiten-emiten besar seperti PT Amman MIneral International Tbk (AMMN) dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Bahkan kini kapitalisasi pasar BREN menjadi ketiga terbesar setelah PT Bank Cental Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Selanjutnya, tak kalah melesat kinerja saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga ikut terkerek naik masing-masing sebesar 37,75% dan 16,73% sejak awal tahun 2023.

Lantas bagaimana kinerja keuangannya?

Mulai dari BRPT hingga triwulan ketiga tahun ini mencatatkan laba bersih sebesar US$ 35,84 juta, berhasil melesat 217,31% yoy. Melonjaknya laba tersebut malah terjadi ketika pendapatan tergerus 11,13% yoy menjadi sebesar US$ 2,11 miliar. Kendati begitu, BRPT mampu melakukan efisiensi dari sisi beban pokok pendapatan dan beban langsung sebesar 17,34% yoy menjadi US$ 1,69 miliar sehingga laba setelah pajak masih terjaga tumbuh positif.

Kontras dengan BRPT, kinerja keuangan TPIA malah masih merugi hingga kuartal ketiga tahun ini sebesar US$ 21,38 juta, meski begitu nilai rugi tersebut sudah berhasil dipangkas lebih rendah hingga 80,83% dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Melansir dari laporan keuangan pada sembilan bulan pertama 2023, TPIA mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 14,64% yoy menjadi US$ 1,66 miliar. Nilai tersebut paling banyak ditopang dari penjualan lokal sebesar US$ 1,16 miliar, sementara sisanya merupakan ekspor sebesar US$ 492,98 juta.

Terakhir untuk kinerja keuangan CUAN dan BREN terpantau hingga hari ini, Sabtu (4/11/2023) sayangnya masih belum melaporkan kinerja keuangan. Kendati begitu, untuk BREN melansir dari laporan BRPT untuk pendapatan dari segmen energi mencatatkan adanya kenaikan sebesar 5,2% yoy menjadi US$ 455 juta pada periode kuartal III/2023. penjualan listrik dan uap.


CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation