Sectoral Insight

Duh, Harga BBM Bisa Naik, Ini Penyebabnya

mae, CNBC Indonesia
03 April 2023 16:50
Kilang minyak
Foto: Pexels

Harga minyak bergerak sangat volatile dalam setahun terakhir. Harga emas hitam langsung melonjak ke level US$ 100 per barel pada awal Maret 2022 atau beberapa hari setelah perang Rusia-Ukraina meletus.

Harga minyak kemudian melemah karena ada kekhawatiran resesi serta kebijakan moneter bank sentral yang sangat ketat.

Rata-rata harga minyak brent pada Maret 2023 tercatat sebesar US$ 79,77 per barel. Level tersebut adalah yang terendah sejak Desember 2021 atau dalam 14 bulan.

Namun, rencana pemangkasan harga minyak membuat semua berubah.

Goldman Sachs menurunkan perkiraan produksi OPEC+ pada akhir tahun 2023 sebesar 1,1 juta bpd dan menaikkan perkiraan harga Brent untuk tahun 2023 sebesar US$5 menjadi US$95 per barel dan sebesar US$3 menjadi US$100 per barel untuk tahun 2024.

"OPEC+ memiliki kekuatan penetapan harga yang sangat signifikan dibandingkan dengan masa lalu, dan pemotongan kejutan hari ini konsisten dengan doktrin baru mereka untuk bertindak lebih dulu," kata Goldman Sachs, dikutip dari Reuters.

"Meskipun mengejutkan, pemotongan ini mencerminkan pertimbangan ekonomi dan kemungkinan politik yang penting." imbuhnya. 

Analis CMC Markets Tina Teng memperkirakan harga minyak terancam menembus US$ 100 barel lagi jika OPEC benar-benar memangkas produksi.

Terakhir kali harga minyak menyentuh US$ 100 per barel adalah pada Agustus 2022.

"Rencana OPEC  bisa melambungkan harga minyak hingga US$ 100 per barel lagi. Terlebih, ada pembukaan perbatasan China serta pemangkasan produksi Rusia," tutur Teng, dikutip dari CNBC International.

Beberapa analis bahkan memperkirakan dampak pemangkasan OPEC kali ini akan berdampak lebih besar dibandingkan Oktober lalu.

"Mayoritas negara yang memutuskan untuk memangkas produksi adalah mereka yang memproduksi di atas kuota. Ini menunjukkan share yang lebih besar dibandingkan pada Oktober 2022," tutur Amrita Sen, analis dari Energy Aspects.

Sen juga memperkirakan jika pemangkasan produksi minyak OPEC bisa melambungkan harga minyak kembali ke US$ 100 per barel. Namun, dia juga melihat ada kemungkinan harga minyak melandai sejalan dengan melemahnya tekanan di pasar global.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular