Sectoral Insight

Yang Krisis Amerika, Pemilik Emas Antam yang Bahagia

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
14 March 2023 15:05
Emas
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Lonjakan harga emas sejalan dengan rekor yang terjadi pada harga emas global. Harga emas global menyentuh rekor pada September 2011 dengan titik intraday menembus US$ 1.921 per troy ons.

Harga emas melonjak tajam setelah ada krisis utang yang menimpa sebagian negara Eropa pada 2011.

Di sisi lain, booming komoditas masih terjadi. Ekonomi China yang merupakan konsumen emas terbesar juga melonjak hingga double digit pada 2010.

Emas Antam sempat turun tajam pada pertengahan 2012 hingga 2013 karena taper tantrum. Tingginya suku bunga di AS juga membuat emas ditinggalkan.

Secara tak terduga, Covid-19 menyebar dan menjadi pandemi global pada Maret 2020. Kepanikan penduduk dunia, ketidakpastian ekonomi, lockdown, hingga ekonomi yang luluh lantas membuat harga emas Antam terbang.

 Pada 27 Juli 2020, harga logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk kepingan 100 gram per gramnya masih dibanderol Rp 939.120.

Harga tersebut naik seiring kenaikan harga emas spot yang kala itu mencetak rekor tertingginya sepanjang sejarah yakni US$ 1.941,8/troy ons.

Harga ini sudah melampaui rekor tertinggi sepanjang masa yang sebelumnya dicapai pada 2011 di US$ 1.920/troy ons.

Situasi pandemi yang semakin tidak menentu hingga pemangkasan suku bunga secara besar-besaran di tingkat global membuat emas terbang. Permintaan akan emas pun melonjak tajam sehingga harganya menyentuh rekor tertinggi pada 6 Agustus 2020 yakni US$ 2.063,19 per troy ons.

Mengikuti harga emas dunia, harga emas Antam juga mencatatkan rekor termahal sepanjang sejarah pada Jumat (7/8/2020) di posisl Rp 1.065.000.

Hingga saat ini, harga emas Antam terus mengalami fluktuasi dalam kisaran yang relatif stabil. 

Sejak 2020 hingga awal 2023, harga emas Antam turun dan berada pada kisaran Rp 900 ribu hingga Rp 1 jutaan.

Harga emas Antam sempat melonjak hingga menembus Rp 1.036 per gram pada 10 Maret 2022 atau hampir tiga pekan setelah perang Rusia-Ukraina meletus pada akhir Februari.

Namun, harga emas Antam dengan cepat turun sejalan dengan melandainya harga emas global. Kenaikan suku bunga The Fed pada pertengahan Maret 2022 membuat harga emas jatuh.

Tiga tahun setelah mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, hari ini, Selasa (14/3/2023) kembali mencatatkan rekor tertinggi kedua setelah terbang Rp 10.000 menjadi Rp 1.064.000 per gram.

Kenaikan emas Antam sejalan dengan lonjakan harga emas global. Emas global terbang  karena meningkatnya kekhawatiran pasar Amerika Serikat (AS) setelah krisis yang menimpa Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.

Krisis tersebut seperti "berkah" bagi emas yang pekan lalu luluh lantak karena pernyataan hawkish The Fed.

Dengan krisis SVB dan Signature bank, pasar kini berekspektasi The Fed akan melunak dan tidak akan agresif menaikkan suku bunga acuan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research @cnbcindonesia.com

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular