Newsdata
Punya Potensi Gas Alam, RI Tetap Impor LPG Dari Amerika!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih mengimpor Liquefied Petroleum Gas (LPG), bahkan terus meningkat setiap tahun, padahal sumber daya gas alam RI melimpah.
Meningkatnya impor ini dipicu oleh kapasitas produksi kilang LPG di dalam negeri saat ini jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, sebagian besar dari kebutuhan LPG domestik harus dipenuhi dengan impor.
Berdasarkan data Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM memaparkan bahwa kuota LPG subsidi dan kapasitas produksi kilang LPG RI. Berikut Rinciannya.
Menilik data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan ternyata negara asal terbesar impor LPG RI bukan lah berasal dari Timur Tengah, melainkan dari Amerika Serikat (AS). Berikut daftar lengkap dan besarannya.
Pada 2022 Amerika Serikat menduduki posisi pertama sebagai negara asal impor LPG terbesar RI dengan volume mencapai 2,79 juta ton atau 41% dari total impor yang mencapai 6,78 juta ton. Tapi impor LPG asal Amerika Serikat pada 2022 justru menurun 26% dibandingkan 2021 yang mencapai 3,78 juta ton.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)[Gambas:Video CNBC]