Peristiwa Langka! Harga Batu Bara Ambles ke US$99, Balik ke Era Covid

Revo M, CNBC Indonesia
25 March 2025 06:44
An Indian laborer smiles as she takes a break from loading coal into a truck in Dhanbad, an eastern Indian city in Jharkhand state, Friday, Sept. 24, 2021. A 2021 Indian government study found that Jharkhand state -- among the poorest in India and the state with the nation’s largest coal reserves -- is also the most vulnerable Indian state to climate change. Efforts to fight climate change are being held back in part because coal, the biggest single source of climate-changing gases, provides cheap electricity and supports millions of jobs. It's one of the dilemmas facing world leaders gathered in Glasgow, Scotland this week in an attempt to stave off the worst effects of climate change. (AP Photo/Altaf Qadri)
Foto: Seorang buruh India tersenyum ketika dia beristirahat saat memuat batu bara ke dalam truk di Dhanbad, sebuah kota di India timur di negara bagian Jharkhand, Jumat, 24 September 2021. (AP/Altaf Qadri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali berada di bawah level US$100/ton. Harga ambruk karena produksi batu bara India yang sangat masif belakangan ini.

Dilansir dari Refinitiv, harga batu bara pada 24 Maret 2025 tercatat sebesar US$99,6/ton atau turun 1,34% apabila dibandingkan penutupan perdagangan 21 Maret 2025 yang sebesar US$100,95/ton.

Posisi ini merupakan yang terendah sejak 28 Februari 2025 atau hampir satu bulan terakhir. 

Harga kisaran US$ 99 atau di bawah US$100 hampir tidak pernah terjadi sejak era Covid-19. terakhir kali harga batu bara bergerak di kisaran US$ 90an adalah pada Mei 2021 atau saat dunia masih dihantam pandemi Covid-19.

Sejak Mei 2021 atau hampir empat tahun lalu, harga batu bara selalu di atas uS$ 100. hanya dua kali batu bara terjun ke bawah US$ 100 yakni pada 28 Februari 2025 dan kemarin.

Dilansir dari asian-power.com, produksi batu bara India mencapai satu miliar ton (BT) pada 20 Maret, 11 hari lebih cepat dari total produksi tahun lalu sebesar 997,83 juta ton (MT), menurut Kementerian Batubara India.

Peningkatan tersebut didorong oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertambangan batu bara, pelaku swasta, dan tenaga kerja berdedikasi sekitar 5 lakh pekerja tambang di lebih dari 350 tambang batu bara.

Pemerintah mengatakan batu bara menyumbang 55% dari bauran energi India, dengan 74% listrik dihasilkan dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Reformasi pemerintah, termasuk perubahan Undang-Undang Pertambangan dan Mineral (Pembangunan dan Regulasi) dan lelang batu bara sektor swasta, telah meningkatkan pasokan domestik. Dari April hingga Desember 2024, impor batu bara turun 8,4%, menghemat US$5,43 miliar (₹42.315,7 crore) dalam bentuk devisa.

Tonggak sejarah ini mendukung tujuan India untuk mencapai kemandirian energi di bawah visi Perdana Menteri Narendra Modi tentang 'Atmanirbhar Bharat' dan memperkuat dorongannya untuk keamanan energi jangka panjang.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation