Market Commentary

Tunggu Pengumuman BI, 4 Saham Bank Jumbo Loyo

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
16 February 2023 09:55
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham empat bank raksasa (big four) terpantau lesu pada perdagangan sesi I Kamis (16/2/2023), di mana investor cenderung wait and see jelang keputusan terbaru suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Berikut pergerakan bank big four pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Central AsiaBBCA8.800-0,85%
Bank Negara IndonesiaBBNI9.350-0,80%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI4.860-0,21%
Bank MandiriBMRI10.2250,00%

Sumber: RTI

Hingga pukul 09:42 WIB, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sudah terkoreksi 0,85% ke harga Rp 8.800/unit, menjadi yang paling besar koreksinya di antara tiga saham bank raksasa pada pagi hari ini.

Sedangkan di posisi kedua terdapat saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang merosot 0,8% ke Rp 9.350/unit.

Adapun untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terpantau melemah 0,21% ke Rp 4.860/unit dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) cenderung stagnan di level Rp 10.225/unit.

Investor cenderung wait and see jelang mengumumkan kebijakan moneter BI siang hari ini, sehingga saham bank raksasa pun cenderung lesu pagi hari ini.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah antara yang memproyeksikan kenaikan suku bunga acuan dan yang memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga acuan. Namun, mayoritas melihat BI tidak akan lagi mengerek suku bunga.

Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral akan menahan suku bunga di level 5,75%.

Dua institusi memperkirakan BI akan mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 6,00%.

Dengan adanya risiko bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang bakal kembali menaikkan suku bunga lebih tinggi, maka proyeksi terbaru dari BI akan sangat dinanti pelaku pasar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation