Market Commentary
Harga Batu Bara Dunia Terbang, 15 Saham di RI Ini Bergairah

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten batu bara secara cerah bergairah pada perdagangan sesi I Selasa (7/2/2023), di tengah pulihnya harga batu bara dunia pada perdagangan kemarin.
Hingga pukul 10:00 WIB, setidaknya ada sembilan saham batu bara yang sudah melesat cukup tinggi yakni 2% hingga 5% lebih.
Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | 35.750 | 5,46% |
Indika Energy | INDY | 2.340 | 4,46% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 2.900 | 4,32% |
Bayan Resources | BYAN | 19.500 | 4,00% |
Bukit Asam | PTBA | 3.390 | 3,99% |
MNC Energy Investment | IATA | 105 | 2,94% |
Baramulti Suksessarana | BSSR | 3.970 | 2,37% |
Borneo Olah Sarana Sukses | BOSS | 94 | 2,17% |
Bumi Resources | BUMI | 145 | 2,11% |
Atlas Resources | ARII | 260 | 1,56% |
Mitrabara Adiperdana | MBAP | 6.525 | 1,56% |
Golden Eagle Energy | SMMT | 665 | 1,53% |
Delta Dunia Makmur | DOID | 276 | 1,47% |
Adaro Minerals Indonesia | ADMR | 1.525 | 1,33% |
Mitrabahtera Segara Sejahtera | MBSS | 1.190 | 0,42% |
Sumber: RTI
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memimpin penguatan saham batu bara pada perdagangan sesi I hari ini, yakni melejit 5,46% ke posisi harga Rp 35.750/saham.
Selanjutnya di posisi kedua, terdapat saham PT Indika Energy Tbk (INDY) yang melonjak 4,46% ke Rp 2.340/saham.
Selain itu, beberapa saham batu bara big cap juga terpantau bergairah, seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Melesatnya saham-saham batu bara pada pagi hari ini terjadi seiring rebound-nya harga batu bara acuan dunia setelah terpuruk dalam beberapa hari terakhir.
Pada perdagangan Senin kemarin, harga batu kontrak Maret di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 243 per ton. Harganya melambung 9,21% dibandingkan perdagangan hari terakhir pekan sebelumnya.
Harga tersebut menjadi yang tertinggi sejak 31 Januari 2023 atau dalam empat hari terakhir.
Penguatan ini menjadi kabar gembira setelah harga pasir hitam terpuruk. Batu bara terus menerus melemah sejak 30 Januari 2022 atau dalam lima hari perdagangan sebelumnya.
Melambungnya harga batu bara ditopang oleh sejumlah faktor mulai dari naiknya harga gas, sentimen positif dari China, serta prakiraan suhu yang lebih dingin di Eropa.
Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) jatuh 0,38% ke posisi 58,11 euro per mega-watt hour (MWh) pada perdagangan kemarin. Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.
Kenaikan tersebut terjadi setelah sejumlah lembaga memperkirakan suhu wilayah Eropa bagian tengah dan selatan akan turun drastis sejak pekan ini.
Suhu di wilayah bagian barat dan selatan Eropa akan turun signifikan sekitar 8-10 derajat Celcius pada pekan ini.
Italia, Spanyol, dan Yunani adalah beberapa negara yang akan mengalami penurunan suhu. Sebagian Yunani, misalnya, akan bersalju.
Suhu di Spanyol diperkirakan akan turun drastis dari belasan derjat Celcius menjadi di bawa 10 derajat Celcius bahkan di sejumlah wilayah akan bersalju.
Harga batu bara juga naik karena sentimen positif dari China. Setelah menjalani pekan yang "adem" pasca libur Hari Raya Imlek, aktivitas ekonomi Tiongkok diharapkan mulai naik pada pekan ini.
Sementara itu, Australia mengabarkan jika jalur rel yang melayani pengiriman batu bara dari Queensland akan diberhentikan sementara hingga akhir pekan ini untuk perbaikan.
Penutupan jalur ini akan mengganggu lalu lintas pengiriman batu bara dari Queensland yang merupakan salah satu kantong ekspor global.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Dividen Catat Rekor Tertinggi, Saham ADRO Kok Malah Turun?
(chd/chd)