Newsdata

Diidap Nunung Srimulat, Kanker Payudara Paling Banyak di RI

Research - Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
03 February 2023 13:30
Komedian Sule, Andre Taulany dan Nunung Srimulat kembali berkumpul. Ketiganya akan mengawal sebuah acara variety show di  Trans TV bertajuk Foto: Komedian Sule, Andre Taulany dan Nunung Srimulat kembali berkumpul. Ketiganya akan mengawal sebuah acara variety show di Trans TV bertajuk "Santuy Malam". Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Video Podcast Nunung Srimulat bersama Ruben Onsu mendadak viral lantaran perempuan berusia 59 tahun itu, menceritakan bagaimana dirinya harus berjuang melawan kanker payudara. Ternyata kasus kanker jenis ini memang tengah merajalela di Tanah Air, terlihat dari jumlah kasus yang terbanyak.

Dalam video tersebut, Nunung menjelaskan Ia terpaksa harus memulangkan keluarganya ke Solo serta mencari penghasilan mandiri. Dengan ini Ia harus bergelut dengan urusan finansial karena karirnya di dunia hiburan sudah tidak seperti dulu lagi.

Banyaknya beban finansial karena sakit juga menanggung beban keluarganya mendadak menjadi perhatian publik betapa beratnya hidupnya. Bukan soal finansial saja yang menjadi sorotan, tapi juga soal sakit yang di deritanya.

Jika kita melihat data, pada tahun 2022 Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa kanker payudara menempati urutan pertama terkait jumlah kanker terbanyak di Indonesia serta menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Hal ini juga sejalan dengan data Globacon tahun 2020 yang mencatatkan jumlah kanker payudara menempati urutan pertama dengan jumlah 6.858 kasus atau dengan persentase 16,6% dari total 3.96.914 kasus baru kanker di Tanah Air.Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

Tingginya kasus serta angka kematian yang sejalan turut menjadi perhatian bagi pemerintah. Mengutip dari kemenkes.go.id menyatakan padahal sekitar 43% kematian akibat kanker bisa dikalahkan manakala pasien rutin melakukan deteksi dini dan menghindari faktor risiko penyebab kanker.

Selain angka kematian yang cukup tinggi, penanganan pasien kanker yang terlambat menyebabkan beban pembiayaan yang kian membengkak. Pada periode 2019-2020, pengobatan kanker telah menghabiskan pembiayaan BPJS kurang lebih 7,6 triliun rupiah.

Tingginya angka kanker payudara di Indonesia menjadi prioritas penanganan oleh pemerintah, namun demikian bukan berarti penanganan kanker jenis lainnya diabaikan. Pada saat yang sama, Kemenkes tetap melakukan upaya penanggulangan terhadap penyakit kanker lainnya seperti yang tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Kanker 2022-2022.

Dalam ketentuan ini, Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara Indonesia mencakup 3 pilar yakni promosi kesehatan, deteksi dini dan tatalaksana kasus.

Secara rinci ketiga pilar tersebut menargetkan 80% perempuan usia 30-50 tahun dideteksi dini kanker payudara, 40% kasus didiagnosis pada stage 1 dan 2 dan 90 hari untuk mendapatkan pengobatan.

Untuk mencapai target ini, Kementerian Kesehatan tidak bekerja sendiri, melainkan turut dibantu oleh berbagai pihak seperti Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). Dengan program unggulan sosialisasi dan deteksi dini kanker payudara, YKPI telah berhasil menjangkau lebih dari 150.000 peserta baik secara daring dan luring pada 2016-2021. 

Program ini diharapkan terus berjalan untuk mengurangi kasus kanker serta menurunkan angka kematian akibat kanker. Di sisi lain, dokter spesialis harus diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan dokter di Indonesia terutama untuk spesialis kanker.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Artikel Selanjutnya

Rumah Sakit Umum di RI Meningkat, Paling Banyak Punya Swasta


(aum/aum)
Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading