Market Commentary
Komisaris Independen SIDO Resign! Apa Kabar Harga Sahamnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) di tutup stagnan di level 725 pada perdagangan sesi I Selasa (24/01/2023). Meski ada sedikit kabar pengunduran Komisaris Independen Perseroan, berdasarkan keterbukaan informasi di IDX dengan nomer surat 003/SIDO/SPE.OJK-IDX/I/2023.
Hari ini, SIDO telah menerima surat permohonan pengunduran diri Bapak Segara Utama dari jabatannya selaku Komisaris Independen Perseroan. Diketahui Segara Utama menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPST tanggal 31 Maret 2021.
Dalam surat keterbukaan tersebut menyatakan tidak ada dampak yang signifikan terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha.
Selain menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, beliau juga merangkap beberapa jabatan sebagai :
- Komisaris Utama Independen PT Wahana Nusantara Rucika (sejak 2019)
- Komisaris Independen/Komite Audit PT Suryo Toto Indonesia Tbk (sejak 2004)
- Konsultan keuangan khusus dalam bidang strukturisasi keuangan termasuk IPO serta merger dan akuisisi (sejak 1981)
Segara Utama juga pernah menjabat posisi lain di beberapa perusahaan terbuka dan non terbuka, seperti :
Periode | Posisi | Perusahaan |
2016 - 2019 | Direktur Independen | PT Wahana Nusantara Rucika |
2012 - 2017 | Komisaris Independen | PT Indosiar Visual Mandiri Tbk |
2004 - 2012 | Komisaris Independen | PT Surya Citra Media Tbk |
2004 - 2011 | Komisaris Independen | PT Berlian Laju Tenker Tbk |
1974 - 1981 | Direktur | PT Merchant Investment Corp Affiliated company J P Morgan and Sumitomo Bank Dept. Underwriting and merger and akuisisi |
1968 - 1974 | Senior Officer | First Nasional City Bank Cabang Jakarta |
SIDO merupakan perusahaan growth dimana EPS nya terus bertumbuh dalam setiap periode. Meski PER nya sudah terbilang mahal di range 22, tetapi untuk kategori perusahaan growth tidak menjadi penghalang investor untuk tetap membeli saham SIDO.
Saham SIDO sempat anjlok menyentuh harga 630 pada pertengahan Oktober lalu, dan kembali menanjak 15% dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan. Produk SIDO masih menjadi andalan masyarakat Indonesia, hal tersebut yang membuat keyakinan investor masih terus membeli saham SIDO hingga hari ini.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]