Market Commentary

Big Cap Terimbas 'Nyali' Jokowi, Topang Kenaikan IHSG

Research - Chandra Dwi, CNBC Indonesia
17 January 2023 14:19
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melesat lebih dari 1% pada perdagangan sesi II Selasa (17/1/2023), di tengah positifnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Per pukul 13:41 WIB, IHSG melesat 1,44% ke posisi 6.784,28. IHSG akhirnya kembali diperdagangkan di level psikologis 6.700 pada hari ini.

Beberapa saham menjadi penopang IHSG pada perdagangan sesi II hari ini. Berikut saham-saham yang menjadi penopang IHSG.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank MandiriBMRI21,6979.7755,11%
GoTo Gojek TokopediaGOTO17,3881168,41%
Telkom IndonesiaTLKM13,603.9602,86%
Bank Central AsiaBBCA10,818.3252,15%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI7,464.5600,88%
Merdeka Copper GoldMDKA5,294.8104,57%
Bank Negara IndonesiaBBNI2,878.9501,99%
Aneka TambangANTM1,972.2804,59%
Sumber Alfaria TrijayaAMRT1,952.7402,24%

Sumber: Refinitiv & RTI

Saham perbankan raksasa atau big four kembali menjadi penopang indeks paling dominan pada sesi II hari ini.

Saham perbankan dengan kapitalisasi pasar jumbo keempat yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi penopang IHSG terbesar pada perdagangan sesi II hari ini, yakni mencapai 21,7 indeks poin.

Selain BMRI, ada pula saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), sebesar 10,8 indeks poin, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), sebesar 7,46 indeks poin, dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), sebesar 2,87 indeks poin.

Selain saham bank big four, ada saham big cap lainnya yang juga membantu indeks menguat. Seperti saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang turut menopang kenaikan indeks hingga 17,4 indeks poin, kemudian ada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar 13,6 indeks poin, dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar 5,3 indeks poin.

Cerahnya IHSG pada hari ini terjadi di tengah masih positifnya rupiah terhadap dolar AS.

Rupiah mendapat momentum penguatan setelah pemerintah mengumumkan akan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang nantinya akan ditahan lebih lama di dalam negeri, sehingga pasokan dolar AS bisa bertambah.

Secara umum peningkatan rupiah dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan kepercayaan investor serta berdampak positif terhadap IHSG.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)

[Gambas:Video CNBC]