
Pesta Bubar, Saham WINE ARB Pasca 4 Kali ARA

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah melesat dan mencetak auto reject atas (ARA) selama 4 kali, saham emiten distributor minuman beralkohol yakni PT Hatten Bali Tbk (WINE) terpantau mulai terkoreksi dan mencetak auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Senin (16/1/2023).
Per pukul 09:44 WIB, saham WINE ambles 6,79% ke posisi Rp 302/saham. Bahkan, saham WINE sudah menyentuh ARB pada pagi hari ini.
Pada hari ini, saham WINE sudah ditransaksikan sebanyak 798 kali dengan volume sebesar 5,74 juta lembar dan nilai transaksinya mencapai Rp 1,76 miliar.
Hingga pukul 09:44 WIB, ada 182.566 lot antrian jual di harga Rp 302/saham. Namun di order bid atau beli, belum ada lagi antrian beli yang tertera, menandakan bahwa saham WINE sudah menyentuh ARB.
Investor sepertinya mulai merealisasikan keuntungannya setelah saham WINE menyentuh ARA sebanyak 4 kali sejak perdagangan perdananya pada 10 Januari lalu.
Meski ambles dan mulai menyentuh ARB pada pagi hari ini, tetapi saham WINE tercatat masih melesat 134,11% dari harga penawaran perdananya di Rp 129/saham.
Sebelumnya, perseroan telah melepas 678 juta saham atau setara 25,02% dari modal disetor dan ditempatkan penuh.
Perseroan didirikan pada tahun 2000 dan merupakan pioneer wine di Indonesia maupun di Asia, yang berhasil membangun dan mempertahankan budidaya penanaman anggur lokal, maupun anggur internasional di lahan sendiri maupun mitra dengan petani setempat dan pembuatan wine yang sukses dengan diperkuat juga oleh banyak pengakuan internasional melalui penghargaan dari kompetisi wine yang diterima.
Sebelum IPO, saham Perseroan tercatat dimiliki Ida Bagus Rai Budarsa 50% dan PT Gotama Putra 50%. Ida Bagus Rai Budarsa atau Gus Rai merupakan Presiden Direktur Hatten Bali.
Dia menjelaskan, dengan berkembangnya produk dan minat atas industri ini di Indonesia, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.
"Kami optimis dengan prospek bisnis dan pertumbuhan pendapatan yang dijalankan perseroan saat ini terutama melihat trend masyarakat menengah atas untuk mengkonsumsi wine dan tingkat pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang semakin besar," ungkap Gus Rai dalam keterangan resmi Selasa (10/1/2023).
Selama masa penawaran umum pada tanggal 03 - 06 Januari 2023, saham WINE mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.
Dari aksi korporasi ini, WINE akan menerima dana segar sebesar Rp 87,46 miliar dimana dana yang diraih perseroan dari IPO ini, utamanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk pengembangan usaha.
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)