Jokowi Larang Eskpor Bauksit, Berapa Jumlah Produksi RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo resmi menghentikan ekspor bijih bauksit. Pemberhentian ekspor akan mulai berlaku pada pertengahan tahun depan, tepatnya Juni 2023 dan mendorong pengolahan pemurnian di dalam negeri.

Jokowi mengatakan pelarangan ini akan mendorong peningkatan nilai tambah. Selain itu kebijakan ini akan meningkatkan pendapatan negara dari Rp 21 triliun menjadi Rp 62 triliun.

Australia masih menjadi negara dengan dengan produksi bauksit terbesar di dunia yakni mencapai 110 juta ton pada tahun 2021. Selanjutnya masih disusul oleh Tiongkok dengan jumlah produksi mencapai 86 juta ton.

Sebanyak 85% bauksit di dunia digunakan untuk memproduksi aluminium. Aluminium ini lalu digunakan untuk berbagai hal seperti lembaran untuk pengemasan serta bahan penting untuk kendaraan bermotor.

Indonesia sendiri adalah penghasil bauksit terbesar keenam di dunia. Pada 2021, Indonesia memproduksi 18 juta ton bauksit.

Ekspor bauksit Indonesia diatur dalam Pasal 46 Permen ESDM Nomor 17 Tahun 2020. Aturan tersebut menyebut penjualan bauksit pencucian dengan kadar di atas 42% ke luar negeri paling lama hingga 10 Juni 2023.

Larangan ekspor kemudian akan diberlakukan. Pemerintah sudah membahas terkait hilirisasi dalam Sidang Kabinet Paripurna. Salah satu yang disinggung adalah strategi hilirisasi timah dan bauksit. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan hilirisasi menjadi hal yang penting untuk memberikan nilai tambah serta pemerintah juga telah menyusun pohon industri bauksit nasional.

TIM RISET CNBC INDONESIA