
Suspensi GTBO Dibuka, Sahamnya Langsung Ngacir & Sentuh ARA

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan batu bara yakni PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) terpantau melesat lebih dari 9% pada perdagangan sesi I Senin (19/12/2022), setelah suspensi saham GTBO resmi dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hingga pukul 09:48 WIB, saham GTBO terpantau melonjak 9,33% ke posisi harga Rp 82/saham. Bahkan, saham GTBO sudah menyentuh batas auto reject atas (ARA) hari ini.
Per sesi I hari ini, BEI resmi membuka suspensi saham GTBO. Dengan penghentian suspensi tersebut, maka saham GTBO dapat kembali diperdagangkan di seluruh pasar mulai sesi I hari ini.
"Sanksi suspensi dicabut setelah perseroan memenuhi seluruh kewajibannya," kata Mulyana, PH Kadiv Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI.
Sebelumnya, saham GTBO juga terancam di delisting oleh bursa pada Juli lalu. Hal ini karena suspensi saham GTBO telah berlangsung cukup lama, hingga nyaris 24 bulan.
Ancaman delisting itu merujuk pada sejumlah ketentuan. Misalnya, pengumuman BEI nomor SPT-00017/BEI.PP3/07-2020 pada 14 Juli 2020 soal suspensi efek, dan peraturan BEI nomor I-I mengenai penghapusan pencatatan (Delisting), dan pencatatan kembali (Relisting) saham.
Namun, sepertinya potensi delisting saham GTBO tidak akan terjadi setelah suspensinya kembali dibuka.
Di lain sisi, kinerja keuangan GTBO yang membaik juga menjadi alasan suspensi kembali dibuka. Pada kuartal III-2022, GTBO berhasil mencetak laba bersih mencapai US$ 3,05 atau Rp 47,78 miliar, dari sebelumnya GTBO mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 966.960 pada periode yang sama tahun lalu.
GTBO akhirnya juga berhasil mencetak penjualan sebesar US$ 33,53 juta (Rp 523,98 miliar) pada kuartal III-2022, dari sebelumnya pada kuartal III-2021 GTBO tidak mencatatkan penjualan.
Sementara itu dari orderbook-nya, sudah ada 55.880 lot transaksi di saham GTBO hingga pukul 09:48 WIB. Dari order offer atau jual, tidak ada antrian yang tersedia, menandakan bahwa saham GTBO telah menyentuh ARA.
Sedangkan di order bid atau beli, ada 61.864 lot antrian di harga Rp 82/saham dan menjadi antrian terbanyak di order bid pada hari ini.
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)