
Bukan China, Ternyata RI Banyak Ngutang ke Negara Tetangga!

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2022 kembali turun. Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN per akhir Oktober 2022 sebesar US$ 390,2 miliar. Jumlah tersebut turun US$ 5 miliar dibandingkan utang luar negeri pada September 2022 sebesar US$ 395,2 miliar.
Secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 12,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 11,3% (yoy).
Penurunan ULN Pemerintah disebabkan oleh pergeseran penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan ketidakpastian di pasar keuangan global yang tinggi.
BI juga merilis negara pemberi utang terbanyak ke Indonesia sampai Oktober 2022. Negara mana saja dan berapa jumlahnya? simak data selengkapnya.
Negara pemberi utang terbanyak ke Indonesia adalah Singapura dengan nilai pinjaman US$ 59 miliar. Di posisi kedua ada Amerika Serikat (AS) dengan nilai pinjaman mencapai US$ 33,57 miliar, dan Jepang dengan nilai hingga US$ 23,33 miliar.
Secara kumulatif, utang luar negeri Indonesia yang berasal dari negara asing mencapai US$ 203,9 miliar, sedangkan utang dari lembaga keuangan internasional US$40,3 miliar.
Jika dikonversikan ke rupiah seluruh utang tersebut setara dengan Rp 6,09 kuadriliun (kurs Rp15.623/US$). Kendati jumlahnya fantastis, BI menilai utang Indonesia masih terkendali.
"Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 29,6%, menurun dibanding rasio bulan sebelumnya sebesar 30,1%," kata BI dalam siaran persnya, Kamis (15/12/2022).
"Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN," lanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)