Newsdata
RI Negara Agraris, Tapi Masih Impor 300.000 Ton Beras

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdebatan soal rencana impor beras masih terjadi. Kementerian Perdagangan memastikan pemenuhan stok beras Bulog diupayakan dari hasil produksi dalam negeri ketimbang impor.
Seperti diketahui bersama, Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan pertanian yang diharapkan dapat memenuhi seluruh kebutuhan pokok masyarakat secara menyeluruh.
Siapa sangka, nyatanya negara agraris pun tak menjamin suatu negara dapat terbebas dari impor, terlebih dari sektor pertanian itu sendiri.
Tapi Bulog menyatakan komitmen pasokan dari Kementerian Pertanian yang berpotensi diserap Bulog masih jauh dari jumlah yang diharapkan. Simak data volume impor beras dari tahun ke tahun sejak 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor besar Indonesia mencapai 301,7 ribu ton pada periode Januari-Oktober 2022. Jumlah ini susut 20,4 ribu ton atau sebesar 6,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, nilai impor beras nasional untuk periode Januari-Oktober 2022 mencapai US$ 137,42 juta atau tercatat turun 5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam tiga tahun terakhir volume impor beras Indonesia mencapai level tertinggi pada kuartal III 2022, yakni 162,22 ribu ton. Jumlah tersebut melonjak 116% dibanding kuartal sebelumnya, serta naik 76,3% dibanding kuartal III tahun lalu.
Indonesia juga mengekspor beras ke luar negeri dengan volume mencapai 2.839 ton sepanjang periode Januari-Oktober 2022. Jumlah tersebut turun 3,82% dari periode yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, pada Agustus 2022 Indonesia meraih penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena dinilai memiliki ketahanan pangan yang baik dan berhasil mencapai swasembada pangan periode 2019-2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)