Market Commentary

Edwin Soeryadjaya Borong 12,06 Juta Saham Saratoga (SRTG)

Research - Chandra Dwi, CNBC Indonesia
01 December 2022 13:38
Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021.  (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto) Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten investasi milik Edwin Soeryadjaya dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yakni PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Kamis (1/12/2022).

Pada perdagangan sesi I, saham SRTG melesat 3,02% ke posisi harga Rp 2.730 per unit. Pada perdagangan sesi II, penguatan saham SRTG sedikit terpangkas menjadi melesat 2,26% ke Rp 2.710 per unit.

Penyebab melesatnya saham SRTG yakni pembelian saham oleh Edwin Soeryadjaya selaku Presiden Komisaris Saratoga dan pengendali saham SRTG.

Edwin membeli sebesar 12,06 juta lembar saham SRTG dengan harga Rp 2.600 per unit pada 30 November kemarin.

Dengan demikian, total nilai pembelian mencapai Rp 31,3 miliar. Setelah transaksi ini, kepemilikan Edwin di Saratoga bertambah dari sebelumnya 33,1% menjadi 33,2%.

Dari orderbook-nya, sudah ada 5.513 lot pada order beli atau bid di harga Rp 71/saham. Sedangkan di order jual atau offer, sudah ada 3.957 lot di harga Rp 72/saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)

[Gambas:Video CNBC]