
Investor Profit Taking, Saham BBCA Ambles 2% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan berkapitalisasi 'jumbo' yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terpantau ambles lebih dari 2% pada perdagangan sesi I Kamis (1/12/2022).
Dari pergerakan sahamnya, BBCA terpantau ambles 2,15% ke posisi harga Rp 9.100/saham per pukul 11:01 WIB.
Koreksi saham BBCA sepertinya terjadi karena investor mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Selain itu, rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang akan memperlambat laju kenaikan suku bunga juga menjadi pemberat saham BBCA pada hari ini.
Pada dini hari tadi waktu Indonesia, Ketua The Fed, Jerome Powell yang mengindikasikan adanya penurunan terhadap besaran kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan selanjutnya.
Namun, Powell memperingatkan bahwa The Fed kemungkinan tetap memberlakukan kebijakan yang restriktif untuk waktu yang lama sebelum mengakhiri perang inflasi.
Dengan mulai melunaknya The Fed, maka bukan hal mustahil Bank Indonesia (BI) juga akan bersikap lebih lunak kedepannya.
Di lain sisi, investor juga cenderung wait and see jelang rilis data inflasi Indonesia periode November 2022 pada hari ini.
Dari orderbook-nya, sudah ada 34.774 lot pada order beli atau bid di harga Rp 9.100/saham. Sedangkan di order jual atau offer, sudah ada 11.340 lot di harga Rp 9.125/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)