Market Commentary

Morgan Stanley Kuasai 91% Saham IPAC, Harganya Melesat

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
30 November 2022 11:15
Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022).  Jumlah investor pasar modal Indonesia bertambah signifikan dibandingkan 2021. Berdasarkan data KSEI per 3 November 2022, jumlah investor pasar modal yang mengacu pada Single Investor Identification (SID) telah mencapai 10.000.628 atau naik 33,53% dari 7.489.337 di akhir 2021. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Foto multiple exposure karyawan berswafoto di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten properti yakni PT Era Graharealty Tbk (IPAC) terpantau melesat pada awal perdagangan sesi I Rabu (30/11/2022).

Per pukul 09:06 WIB, saham IPAC melesat 3,42% ke posisi harga Rp 121/saham.

Salah satu penyebab kenaikan harga saham IPAC adalah adanya penambahan kepemilikan dari perusahaan investasi Amerika Serikat (AS), yakni Morgan Stanley di Era Graharealty.

Morgan Stanley memiliki saham IPAC secara tidak langsung, yakni melalui APAC Investment 2 Pte Ltd. Kini, APAC menguasai 90,6% saham IPAC atau sebanyak dengan nilai investasinya mencapai Rp 104,99 miliar, setelah berakhirnya periode tender offer wajib saham IPAC.

Sebelum tender offer berakhir, APAC mengusai saham IPAC sebesar 84,98% atau sebanyak 807.168.600 lembar saham, dengan .

Adapun tender offer saham IPAC mencapai Rp 17,40 miliar, dilakukan dengan men-swear 142.699.900 lembar pada harga pelaksanaan Rp 122/saham. Tender offer saham sebanyak itu setara 15,023% dari modal ditempatkan, dan disetor penuh perusahaan.

APAC sebagai pengendali baru mengklaim memiliki dana cukup untuk melakukan penyelesaian, dan pembayaran sehubungan dengan penawaran tender wajib tersebut. Periode tender offer sejak 18 Oktober 2022 hingga 16 November 2022. Tanggal pembayaran dilakukan pada 28 November 2022.

Dari orderbook-nya, sudah ada 130 lot pada order beli atau bid di harga Rp 121/saham. Sedangkan di order jual atau offer, sebanyak 14 lot di harga Rp 122/saham.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation