Polling CNBC Indonesia

Hantu yang Ditakutkan Jokowi Muncul Lagi, Ini Buktinya!

Maesaroh, CNBC Indonesia
30 November 2022 05:58
Penjualan daging ayam di pasar Mawar,
Foto: Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)

Senada, ekonom Bank Maybank Indonesia Juniman juga memperkirakan inflasi November akan didorong oleh harga bahan pangan. Di antaranya adalah beras, rokok kretek, minyak goreng, daging ayam, hingga buah-buahan.

"Tekanan inflasi pada November juga akan datang dari pelemahan rupiah karena barang impor menjadi lebih mahal," ujar Juniman, kepada CNBC Indonesia.

Nilai tukar rupiah melemah 0,92% sebulan terakhir. Rupiah juga ditutup melemah 0,12% hari ini ke posisi Rp 15.740/US$ 1.

Secara historis, inflasi bulanan pada November memang meningkat. Rata-rata inflasi November (mtm) dalam lima tahun terakhir mencapai 0,25%.

Berbanding terbalik dengan inflasi bulanan, inflasi tahunan pada November diperkirakan melandai ke 5,54%. Inflasi (yoy) juga diproyeksi akan terus melandai hingga akhir tahun.



Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachmann memperkirakan inflasi tahunan pada November akan mencapai 5,50% dan pada Desember akan menyentuh 5,6%.   Proyeksi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan awal yakni 6,27%.

"Kami memperkirakan inflasi (yoy) akan tetap bertahan di kisaran 5-6% hingga semester I-2023," ujarnya.

Damhuri juga memperkirakan inflasi pada akhir tahun bisa di bawah 5,5%. Inflasi akan lebih rendah dibandingkan proyesksi awal sejumlah lembaga karena dampak BBM ke inflasi yang tidak setinggi perkiraan awal.

 TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular