
OJK Perpanjang Restrukturisasi, Saham Emiten Ini Terbang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan untuk mengambil kebijakan memperpanjang restrukturisasi hingga 31 Maret 2023 pada Senin (28/11/2022), guna menjaga mendukung sektor yang terdampak Covid-19.
"OJK mengambil kebijakan mendukung segmen, sektor, industri dan daerah tertentu (targeted) yang memerlukan periode restrukturisasi kredit/pembiayaan tambahan selama 1 tahun sampai 31 Maret 2024," jelas OJK dalam keterangan resmi, Senin (28/11/2022).
Adapun segmen yang bisa mendapatkan perpanjangan restrukturisasi memiliki kriteria antara lain:
1. Segmen UMKM yang mencakup seluruh sektor;
2. Sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum;
3. Beberapa industri yang menyediakan lapangan kerja besar, yaitu industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta industri alas kaki.
OJK juga memastikan kebijakan ini dilakukan secara terintegrasi dan berlaku bagi perbankan dan perusahaan pembiayaan. Sementara itu, kebijakan restrukturisasi kredit/pembiayaan yang ada dan bersifat menyeluruh dalam rangka pandemi Covid-19 masih berlaku sampai Maret 2023.
Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan pelaku usaha yang masih membutuhkan kebijakan tersebut, dapat menggunakan kebijakan dimaksud sampai dengan Maret 2023 dan akan tetap berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian kredit/pembiayaan antara LJK dengan debitur.
Setelahnya, saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) yang bergerak pada industri garmen, pun terbang hingga 10,4% ke Rp 138/saham hingga pada pukul 10:10 WIB. Padahal, di sepanjang tahun ini, saham PBRX masih ambles 10,39%.
Di sepanjang bulan ini, saham PBRX sukses menguat 9 hari, sementara sisanya terparkir di zona merah.
Pergerakan saham PBRX seperti misteri kadang naik tinggi, tapi seketika bisa anjlok sangat dalam dan kemudian ngegas lagi. Hari ini, PBRX juga menjadi salah satu saham yang paling banyak membukukan kenaikan selama dua jam perdagangan saja, di mana volume perdagangannya hingga 15.451 kali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Sanggahan: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham terkait. Keputusan investasi sepenuhnya ada pada diri anda, dan CNBC Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(aaf/aaf)