Newsletter

Banjir Sentimen Pekan Ini, IHSG Bisa Tembus Level 7.100?

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
28 November 2022 06:10
New York Stock Exchange (NYSE)
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Beralih ke AS, bursa saham Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu (25/11/2022) berakhir cenderung melemah. Kedua indeks utama Wall Street kompak terkoreksi, sedangkan Dow Jones sukses parkir di zona hijau.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir menguat 152 poin atau 0,45% dan sukses membukukan penguatan selama tiga hari beruntun. Sedangkan, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite kompak melemah yang masing-masing 0,03% dan 0,52%.

Meski begitu, ketiga indeks Wall Street mencatatkan kenaikan di sepanjang pekan lalu. Indeks Dow Jones melesat 1,78%, sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq naik yang masing-masing sebesar 1,53% dan 0,72%.

Performa pasar ekuitas sempat tidak banyak bergeming karena investor global menantikan rilis risalah pertemuan Federal Reserve. Namun, setelah Fed merilis risalah yang menunjukkan potensi perlambatan pada laju kenaikan suku bunga acuan ke depan, memberikan dorongan pada pasar saham hingga akhir pekan, bahkan di tengah sesi berombak karena volume perdagangan yang lebih rendah.

"Sebagian besar peserta menilai bahwa perlambatan laju kenaikan kemungkinan akan segera terjadi," bunyi risalah tersebut dikutip CNBC International.

Sejumlah, musim rilis kinerja keuangan ritel yang solid menandakan beberapa kekuatan daya beli konsumen, bahkan di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi.

Selain itu, kekhawatiran akan penguncian yang berlanjut di China kembali mencuat, di mana awal pekan lalu China melaporkan kematian Covid pertamnya sejak Mei 2022. China meningkatkan kembali pembatasan Covid setelah melihat jumlah kasus yang meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Pekan ini, investor akan melihat lebih banyak musim rilis kinerja keuangan dari Kroger dan Ulta Beauty. Di sisi lain, para pelaku pasar akan menantikan komentar lebih lanjut dari pejabat Fed, serta rilis laporan pengeluaran konsumsi pribadi pada Kamis waktu setempat, yang merupakan indikator inflasi pilihan Fed.

Sedangkan, rilis data pekerjaan per November 2022 akan dirilis pada Jumat waktu setempat.

 

(aaf/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular