
Lagi Tren Transisi Energi, Penjualan Mobil Hybrid Malah Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah maraknya upaya transisi energi, ternyata tren penjualan mobil hybrid di Indonesia mengalami penurunan pada bulan Oktober 2022. Cek data selengkapnya.
Dalam catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tren penjualan mobil tipe hybrid electric vehicle (HEV) di Indonesia sedikit tercatat mengalami penurunan. Pada Oktober 2022, volume penjualan wholesale mobil hybrid di pasar domestik tercatat sebesar 159 unit.
Pada kenyataannya, angka ini turun 13,11% dari bulan sebelumnya (mtm) sekaligus menjadi angka penjualan terendah sejak pejualan Februari 2022.
Secara lebih rinci, Mobil hybrid dengan penjualan wholesale tertinggi pada Oktober 2022 adalah Wuling Almaz RS Hybrid, yakni 50 unit, diikuti Toyota Corolla Cross 1.8 Hybrid41 unit.
Sementara itu Toyota CHR Hybrid, Lexus UX 250h, Nissan Kicks E-Power, dan mobilhybridmerek lainnya hanya terjual di kisaran 2 sampai 18 unit pada Oktober 2022.
Di sisi lain, penjualan mobil listrik berbasis baterai ataubattery electric vehicle (BEV) justru menunjukkan tren yang kuat. Pada Oktober 2022 penjualanwholesaleBEV di dalam negeri mencapai 2.157 unit, serta menjadi rekor tertinggi sejak awal tahun.
Mobil listrik BEV terlaris pada Oktober 2022 adalah Wuling Air EV Long Range, dengan volume penjualan wholesale 1.334 unit. Setelahnya ada Hyundai Ioniq 5 Signature Extended yang terjual 497 unit.
Berbeda dengan BEV yang sumber energinya murni berasal dari baterai, mobil hybrid memiliki dua jenis mesin penggerak serta memiliki mesin berbasis baterai listrik yang mendapat sumber energi dari deselerasi, yakni energi kinetik yang dihasilkan saat mobil mengerem atau mengurangi kecepatan. Kedua, ada pula mesin konvensional yang menggunakan bahan bakar bensin.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, mobil hybrid rata-rata mengeluarkan emisi karbon 80 gram CO2/kilometer. Jumlah ini jauh lebih rendah dibanding mobil konvensional yang emisinya mencapai 240 gram CO2/kilometer.
Namun, emisi mobil hybrid lebih tinggi ketimbang BEV, yang emisinya rata-rata hanya 5 gram CO2/kilometer.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)