Newsdata

Stok Beras RI Menipis, Urusan Perut Bakal Aman?

Research - Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
25 November 2022 09:40
Pekerja merapikan beras Bulog di Gudang Bulog, Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten  yang berada di kawasan Kelapa Gading, Jakarta (19/3/2021) . Pemerintah berencana Impor beras 1 juta ton. Dirut Perum Bulog Budi Waseso pun buka - bukaan soal kondisi ratusan ribu ton beras yang belum terpakai.   (CNBC Indonesia/ Tri Susuilo) Foto: Beras Bulog (CNBC Indonesia/ Tri Susuilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, stok beras yang ada di gudang (stock on hand) Bulog tinggal tersisa 594.856 ton per 22 November 2022. Jumlah itu terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 426.573 ton dan beras komersial 168.283 ton.

Stok beras yang dikelola Perum Bulog memang menunjukkan tren yang kian menyusut. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, stok beras yang ada di gudang (stock on hand) Bulog tinggal tersisa 594.856 ton per 22 November 2022.

Jumlah itu terdiri dari cadangan beras pemerintah sebanyak 426.573 ton. Sedangkan, stok beras komersial atau premiun hanya sebesar 168.283 ton. Padahal, sepanjang tahun ini, Bulog sempat mencatatkan stok beras di atas 1 juta ton dalam tiga bulan pada Mei-Juli 2022.

Sayangnya, jumlahnya terus merosot hingga bulan ini. Menurunnya stok beras imbas produksinya di dalam negeri yang tidak mencukupi. Selain itu, ada kendala perbedaan harga jual di penggilingan dan harga beli yang ditetapkan Bulog.

Bulog masih membutuhkan stok sampai 1,2 juta ton hingga akhir 2022. Hal itu diperlukan untuk menjamin stabilitas harga dan mengamankan kebutuhan masyarakat jika terjadi kondisi darurat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/aum)

[Gambas:Video CNBC]