
Fakta! Bursa Saham Sepi Setiap Ada Piala Dunia

Pasar saham Indonesia pun turut merasakan sepinya perdagangan saat Piala Dunia berlangsung. Sejak edisi Piala Dunia pertama pada abad 21 di Korea - Jepang hingga Rusia pada 2018, volume perdagangan IHSG turun.
Piala Dunia 2002 yang berlangsung Juni, volume perdagangan IHSG turun 11% point-to-point (ptp) pada dibandingkan periode yang sama pada 2001. Sementara dibandingkan tahun berikutnya menurun 18% ptp.
Berikutnya edisi Piala Dunia pada Juni - Juli 2006 di Jerman, volume perdagangan IHSG pada Juni turun 13,5% ptp sementara Juli anjlok 42% ptp dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan tahun setelahnya, volume IHSG anjlok 63% dan 55% ptp.
Fenomena yang sama juga terjadi pada Piala Dunia 2010, saat volume anjlok hingga 45% ptp dibanding tahun sebelumnya. Sementara pada Piala Dunia 2015 turun hingga 28% ptp dibanding tahun sebelumnya. Sedikit berbeda, pada 2018 volume perdagangan IHSG meningkat 33% ptp dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Akan tetapi anjlok 56% ptp dibandingkan tahun setelahnya.
Meskipun transaksi turun, IHSG hingga akhir tahun ini diperkirakan masih akan kuat. Apalagi akan memasuki musim window dressing.
Sejak awal abad ke 21 IHSG hanya sekali saja berada di zona merah pada 2000, sisanya selama 20 tahun konsisten berada di zona hijau. Walaupun krisis tahun 2008 dan 2020 menyergap pasar saham. Rata-rata per tahun menguat 4% dan menjadi terbesar dibandingkan rata-rata kenaikan bulan lainnya.
![]() Seasonality IHSG |
Biasanya saham-saham yang menjadi incaran dari fenomena ini adalah saham-saham yang masuk kategori blue chip.
Saham-saham blue chip di Indonesia setidaknya bisa dilihat dari konstituen indeks IDX30. Namun tidak semua emiten konstituen IDX30 sudah lama melantai di bursa domestik.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, setidaknya ada 10 saham konstituen IDX30 dengan market cap lebih dari Rp 100 triliun yang patut dicermati investor karena secara seasonality, memiliki probabilitas kinerja bulanan positif lebih dari 50%.
Adapun diantaranya PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Kemudian PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR).
Duo saham BUMN lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selanjutnya ada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
Saat ini IHSG tertahan resisten 7.100, namun jika berhasil tembus area tersebut, target selanjutnya adalah 7.300 - 7.400.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
