Newsletter

Wall Street 'Nyungsep', Awas IHSG Bisa Ikutan

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
14 September 2022 06:10
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell
Foto: REUTERS/Aaron P. Bernstein

IHSG terpaut tipis dari rekor tertinggi sepanjang masa 7.355,3 yang sekaligus menjadi resisten terdekat. Pasar saham Indonesia pun sudah empat hari beruntun reli dengan penguatan 1,83% ptp.

Hal ini membuat IHSG menjadi rawan profit taking sehingga ada potensi terkoreksi hari ini, di mana 7.250 menjadi area support terdekat. Apalagi hasil Wall Street semalam yang bisa menjadi sentimen pemberat IHSG pada perdagangan hari ini. Ditambah dengan sentimen tingginya inflasi yang bisa memicu kenaikan suku bunga acuan bank sentral untuk lebih agresif dapat menekan indeks saham.

Tiga indeks Wall Street turun tajam setelah laporan inflasi Amerika Serikat (AS) setelah secara mengejutkan inflasi Agustus lebih "panas" dari perkiraan.

Laporan indeks harga konsumen (CPI) Agustus menunjukkan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Laju inflasi tahunan sebesar 8,3% year-on-year/yoy, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 8,1% yoy.

Sementara secara bulanan naik 0,1% month-to-month/mtm meskipun terjadi penurunan harga gas. Inflasi inti sendiri naik 0,6% mtm.

Kenaikan ini lebih tinggi dari konsensus. Di mana terjadi penurunan 0,1% untuk inflasi umum dan kenaikan 0,3% untuk inflasi inti.

Inflasi yang memanas membuat pasar makin yakin bahwa bank sentral The Fed akan menaikkan suku bunga dengan lebih agresif. Bahkan pasar melihat ada peluang kenaikan 100 basis poin (bp) dalam pertemuan 20-21 September mendatang.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp menjadi 3,00% - 3,25% adalah 67,0%. Sementara peluang kenaikan suku bunga acuan  sebesar100 bp menjadi 3,25% - 3,50% adalah 33%.

Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Acuan The FedFoto: FEDWatch
Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Acuan The Fed

Investor juga menanti rilis inflasi Inggris yang diperkirakan akan mencapai 10,2% yoy untuk Agustus. Sebagai respons, Bank of England diperkirakan akan menaikkan suku bunga terbesar Agustus masih akan berlanjut bulan ini berkisar 50 bp menjadi 2,25% yang merupakan level tertinggi sejak Desember 2008.

Dari dalam negeri, para pelaku pasar pun akan mencermati data neraca perdagangan termasuk ekspor dan impor yang akan dirilis Kamis (15/9/2022).

Berdasarkan jajak pendapat Reuters, neraca dagang Indonesia pada Agustus 2022 mencapai US$4,15 miliar. Nilainya turun dari bulan Juli sebesar US$4,22 miliar. Penurunan ini akibat pertumbuhan ekspor dan impor Indonesia untuk Agustus akan melambat dibanding bulan sebelumnya.

Ekspor diperkirakan akan bertumbuh 18,65% year-on-year/yoy, dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 32,03% yoy. Sedangkan impor diperkirakan akan tumbuh 27,54% yoy dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 39,86%.

(ras/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular