Newsletter

Wallstreet Mulai Bangkit, Akankah IHSG Bernasib Sama?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
18 May 2022 06:20
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia berhasil 'balas dendam' pada perdagangan Selasa (17/5/2022) setelah berada di zona merah selama lima hari beruntun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,70% di level 6.644,47. IHSG konsisten bergerak di zona hijau, meski sempat terlempar sedikit ke zona merah di awal-awal perdagangan. IHSG bergerak di rentang 6.574,14 - 6.703,05.

Asing terpantau mulai masuk ke pasar saham. Total beli bersih (net buy) asing senilai Rp 165 miliar di seluruh pasar dengan nilai transaksi total mencapai Rp 16,1 triliun.

Saham BBRI dan KLBF menjadi yang paling banyak diborong dengan net buy masing-masing Rp 353 miliar dan Rp 168 miliar. Adapun, saham TLKM dan BBCA menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing mencapai Rp 201 miliar dan Rp 194 miliar.

Kinerja positif IHSG pun sejalan dengan bursa Asia-Pasifik yang bergairah pada perdagangan kemarin. Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup terbang 3,27% ke level 20.602,52, memimpin penguatan bursa Asia-Pasifik. Penguatan ditopang oleh saham teknologi China yang terdaftar di bursa Hong Kong.

Selanjutnya, indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 0,42% ke level 26.659,75, Shanghai Composite China bertambah 0,65% ke 3.093,7, dan ASX 200 Australia tumbuh 0,27% ke 7.112,5. Indeks Straits Times Singapura ditutup melaju 0,34% ke level 3.201,89, KOSPI Korea Selatan melesat 0,92% ke 2.620,44.

Sementara itu, harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup bervariasi.

Melansir data dari Refinitiv, dari SBN yang mengalami penurunan yield, SBN tenor 3 tahun menjadi yang paling besar penurunannya hari ini, yakni melemah 11,7 basis poin (bp) ke level 5,016%.

Sedangkan dari SBN yang mengalami kenaikan yield, SBN tenor 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara menjadi yang paling besar kenaikannya, yakni menguat 1,4 bp ke level 7,391%. Sementara untuk yield SBN tenor 15 tahun kembali stagnan di level 7,348% pada perdagangan hari ini.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya.

Sayangnya, rupiah masih belum perkasa melawan dolar Amerika Serikat (AS) meskipun ada sentimen baik dari rilis neraca dagang Indonesia. Rupiah ditutup di Rp 14.645/US$, melemah 0,24.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (17/5/2022), mencoba bangkit dari keterpurukan pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 431,17 poin ( 1,4) ke 32.654,59. Nasdaq lompat 321,73 poin ( 2,76%) ke 11.984,52 dan S&P 500 naik 80,84 poin ( 2,02%) ke 4.088,85.

Lonjakan tersebut menandai upaya pasar untuk bangkit setelah berminggu-minggu mengalami penurunan tajam. Indeks S&P 500 keluar dari zona penurunan beruntun selama enam pekan yang menjadi penurunan terpanjang sejak 2011.

Sementara Dow Jones telah jatuh selama tujuh pekan beruntun dan menjadi penurunan secara mingguan terpanjang sejak 2001. Di sepanjang tahun ini, indeks S&P 500 dan Dow Jones masih anjlok yang masing-masing sebesar 14,21% dan 10,14% point-to-point (ptp). Nasdaq masih turun 23,40% ptp.

"Yang lebih penting lagi, investor percaya diri setelah melihat aksi di pasar saham AS yang relatif normal dan membosankan dalam 3 hari beruntun, yang kontras jika dibandingkan dengan beberapa pekan terakhir," tulis Adam Crisafulli, analis Vital Knowledge, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Investor mencermati pernyataan ketua The Fed Jerome Powell pada Konferensi Wall Street Journal yang akan all out menurunkan inflasi. Powell akan mendukung kenaikan suku bunga sampai inflasi turun ke tingkat yang sehat.  Di sisi lain, penjualan ritel tercatat sesuai dengan ekspektasi pasar dengan menguat 0,9% pada April.

Meski menguat, banyak yang ragu bahwa pasar saham dapat bertahan di tengah tekanan inflasi yang makin panas dan berujung resesi.

Kepala strategi investasi di Wolfe Research Chris Senyek mengatakan meskipun rebound, pasar saham masih berada dalam tren bearish. Lainnya percaya setiap kenaikan saham hanya sementara dan momentumnya singkat.

"Melihat beberapa kesejajaran historis, pemantulan ini dapat berlangsung satu atau dua minggu dan berjalan beberapa persen lagi (walaupun sekarang semuanya tampaknya terjadi lebih cepat karena kecepatan teknologi, arus informasi, dan akses pasar)," Chris Murphy dari Susquehanna tulis dalam catatan hari Selasa.

Saham Citigroup melesat 7,6% setelah merilis keterbukaan informasi yang menyatakan bahwa firma investasi milik Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway menambah kepemilikan sahamnya nyaris US$ 3 miliar.

Saham bank tersebut telah terkoreksi dalam 12 bulan terakhir, dengan anjlok sekitar 34%. Saham perbankan lain pun kecipratan sentimen positif tersebut misalnya Bank of America dan JPMorgan Chase yang masing-masing melompat sebesar 3,39% dan 3,31%.

Saham maskapai penerbangan juga menguat setelah United Airlines menaikkan outlook pendapatannya untuk kuartal II-2022. Saham perseroan melompat 7,9%, sementara Delta Airlines dan American Airlines kompak loncat 6,7% dan 7,7%.

Saham teknologi pun ikut menguat seperti Advanced Micro Devices (AMD) dan Nvidia yang bersamaan melompat 8,7%. Saham Qualcomm tumbuh 4,3% sedangkan Micron Technology menguat 5,7%.

Rilis neraca dagang dengan pencapaian ekspor yang fantastis mengindikasikan bahwa ekonomi Indonesia dalam keadaan yang stabil. Hal ini kemudian dapat menjadi penunjang kinerja IHSG.

Namun, secara keseluruhan IHSG masih sentimen dari dalam negeri sehingga berpotensi bergerak dipengaruhi oleh sentimen luar negeri. Sehingga IHSG berpotensi bergerak sideways di 6.596 - 6.738. Jika berhasil tembus 6.738, IHSG berpotensi ke 6.847,94, resisten yang terbentuk dari garis moving average 100 hari. Sementara saat ini IHSG didukung oleh garis MA 200 di 6.596,78.

Kenaikan wall street menjadi angin segar bagi IHSG hari ini. Sebab indeks tersebut merupakan indeks acuan dunia sehingga dapat indikasi optimisme investor di pasar saham.

Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 431,17 poin ( 1,4) ke 32.654,59. Nasdaq lompat 321,73 poin ( 2,76%) ke 11.984,52 dan S&P 500 naik 80,84 poin ( 2,02%) ke 4.088,85.

Lonjakan tersebut menandai upaya pasar untuk bangkit setelah berminggu-minggu mengalami penurunan tajam. Indeks S&P 500 keluar dari zona penurunan beruntun selama enam pekan yang menjadi penurunan terpanjang sejak 2011.

Investor juga akan mencermati pertumbuhan ekonomi Jepang, mitra dagang Indonesia, pada kuartal I-2022 yang akan rilis pagi ini, tepatnya pukul 6.50 WIB.

Diproyeksikasn pertumbuhan ekonomi Jepang akan berada di teritori negatif. Menurut konsensus yang dihimpun oleh Reuters, ekonomi Jepang diprediksi tumbuh negatif 1,8%pada kuartal I-2022 . Jatuh dibanding kuartal IV-2021 sebesar 5,4%.

Dari dalam negeri data ekspor yang melonjak tajam nisa menjadi katalis laju IHSG hari ini. Terutama dari sektor pertambangan yang nilai ekspornya melonjak. Hal ini jadi sentimen positif karena meningkatkan ekspektasi bahwa kinerja emiten batu bara akan positif pada kuartal II-2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada April 2022 naik 47,76% year-on-year (yoy) menjadi US$ 27,32 miliar, tertinggi sepanjang masa. Pendorongnya adalah ekspor produk pertambangan yang mencapai US$ 6,41 miliar atau tumbuh 182,48% yoy.

Ekspor bahan bakar mineral yang termasuk batu bara di dalamnya tercatat US$ 14.143,9 juta, naik 78,14% yoy. Sementara jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor produk ini naik 13,88% mtm.

Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada bulan lalu sebesar US$ 19,76 miliar, tumbuh 21,97% (yoy). Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 7,56 miliar. Ini membuat neraca perdagangan mengalami surplus selama 24 bulan beruntun.

Berikut beberapa data ekonomi yang akan dirilis hari ini:

  • GDP Jepang kuartal I-2022 (06.50 WIB)
  • Inflasi konsumen Inggris bulan April (13.00 WIB)
  • Inflasi produsen Inggris bulan April (13.00 WIB)
  • Data persediaan minyak mentah Amerika Serikat (21.30 WIB)

Berikut agenda korporasi yang akan berlangsung hari ini:

  • Cum date dividen PT Selamat Semprna Tbk (SMSM)
  • Cum date dividen PT Pinago Utama Tbk (PNGO)
  • RUPST PT Sekar Laut Tbk (SKLT) pukul 10.00 WIB
  • RUPST PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA pukul 10.00 WIB
  • RUPST PT Byan Resources Tbk (BYAN) pukul 14.00 WIB
  • RUPST PT Tunas Ridean Tbk (TURI) pukul 14.00 WIB
  • RUPST PT Samindo Resources Tbk (MYOH) pukul 14.00 WIB
  • RUPST PT Ace Oldfields Tbk (KUAS pukul 14.00 WIB
  • RUPST & RUPSLB PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) pukul 09.30 WIB
  • RUPST & RUPSLB PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) pukul 10.00 WIB
  • RUPST & RUPSLB PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) pukul 10.00 WIB

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

Indikator

Tingkat

Pertumbuhan Ekonomi (Q1-2022 YoY)

5,01 %

Inflasi (April 2022, YoY)

3,47%

BI 7 Day Reverse Repo Rate (April 2022)

3,50%

Surplus/Defisit Anggaran Sementara (APBN 2022)

-4,65% PDB

Surplus/Defisit Transaksi Berjalan (Q4-2021)

0,40% PDB

Cadangan Devisa (April 2022)

US$ 135,7 miliar

 

 TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/luc) Next Article Ada Sidang MK, Gerak IHSG Seperti Roller Coater Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular