
Alhamdulillah, Harga Sembako Mulai Turun...

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju inflasi Indonesia pada Februari 2022 diperkirakan melambat. Penurunan sejumlah harga kebutuhan pokok membantu meredam tekanan inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi Februari 2022 pada 1 Maret 2022. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi deflasi 0,08% dibandingkan Januari 2022 (month-to-month/mtm). Jika terwujud, maka akan menjadi deflasi pertama sejak September 2021.
Sementara dibandingkan Februari 2021 (year-on-year/yoy), pasar memperkirakan laju inflasi sebesar 2,015%. Jika terjadi, maka melambat dibandingkan Januari 2022 di mana inflasi tahunan tercatat 2,18% yoy.
Kemudian inflasi inti secara tahunan pada Februari 2022 diperkirakan 1,91% yoy. Naik dibandingkan Januari 2022 yang sebesar 1,84% yoy.
Sedangkan Bank Indonesia (BI) melalui Survei Pemantauan Harga (SPH) hingga pekan keempat memperkirakan inflasi Februari 2021 sebesar -0,05% mtm. Seperti pasar, MH Thamrin juga 'meramal' terjadi deflasi. Dengan demikian, inflasi tahunan diperkirakan 2,02%.
"Penyumbang utama deflasi Februari 2022 sampai dengan minggu keempat yaitu komoditas telur ayam ras, minyak goreng, daging ayam ras, cabai rawit, serta jeruk dan angkutan udara. Sementara itu, komoditas yang menyumbang inflasi pada periode ini yaitu bawang merah, tomat dan sabun detergen bubuk/cair, serta beras, daging sapi, tempe, cabai merah, emas perhiasan, dan rokok kretek filter," jelas keterangan tertulis BI.
Halaman Selanjutnya --> Harga Sembako Turun