Newsletter

The Fed Sah Mulai Tapering, Aku Kudu Piye? Biasa Wae!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 November 2021 05:50
Jerome Powell (REUTERS/Erin Scott)
Ketua The Fed Jerome Powell (REUTERS/Erin Scott)

Beralih ke bursa saham AS, tiga indeks utama ditutup di jalur hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) finis di posis 36.157,58, naik 0,29%. Sementara S&P 500 menutup hari di 4.660,57 (0,65%) dan Nasdaq Composite berada di 5.811,58 (1,04%). Ketiganya mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Wall Street mampu menguat meski ada kabar besar yang bisa mempengaruhi pasar keuangan dunia yaitu bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) mengumumkan hasil rapat Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC). Akhirnya, The Fed resmi mengumumkan pengurangan pembelian surat berharga alias tapering off.

Sejak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) menghantam Negeri Stars and Stripes tahun lalu, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan rekan memutuskan pemberian stimulus untuk merangsang ekonomi. Selain memangkas suku bunga acuan hingga hampir 0%, The Fed juga memborong surat berharga senilai US$ 120 miliar per bulan.

Kini dengan ekonomi AS yang semakin pulih, The Fed merasa 'dosis' stimulus itu sudah bisa dikurangi. Sebagai awalan, pembelian aset dipangkas US$ 15 miliar menjadi US$ 105 miliar.

"Dengan mempertimbangkan kemajuan substansial yang terjadi, Komite memutuskan untuk mulai mengurangi besaran pembelian aset sebanyak US$ 10 miliar untuk obligasi pemerintah dan US$ 5 miliar untuk aset beragun kredit properti (mortgage-backed securities). Mulai bulan ini, Komite memutuskan melakukan pembelian obligasi pemerintah senilai US$ 70 miliar dan mortgage-backed securites US$ 35 miliar.

"Mulai Desember, nilai pembelian obligasi pemerintah akan menjadi US$ 60 miliar sedangkan mortgage-backed securities US$ 30 miliar. Komite menilai pengurangan dengan kecepatan itu sepertinya layak untuk dilakukan setiap bulannya, meski bisa disesuaikan tergantung outlook ekonomi," ungkap keterangan tertulis The Fed.

Tapering tentu akan membuat likuiditas di pasar keuangan AS (dan dunia) berkurang. Semestinya ini menjadi pukulan berat buat pelaku pasar, karena lesatan Wall Street (dan bursa saham dunia) sedikit banyak ditopang oleh gelontoran likuditas dari The Fed.

Namun mengapa reaksi pasar sepertinya positif? Mengapa tidak ada kepanikan?

"Pelaku pasar sudah lama memasukkan faktor tapering dalam perhitungan (priced-in). Sebaab, The Fed sudah lama melakukan komunikasi dan menyampaikan rencana mereka berbulan-bulan lalu," kata Danielle DiMartino Booth, CEO Quill Intelligence yang berbasis di Texas (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Powell pun menegaskan bahwa jika nanti ada perubahan dalam kecepatan tapering, maka akan dikomunikasikan dengan baik. "Kami tidak akan mengejutkan pasar kalau harus mengubah kecepatan tapering. Kami akan menyampaikan berbagai perubahan secara transparan," tutur Powell dalam jumpa pers usai rapat, seperti diberitakan Reuters.

Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular