Newsletter

Semua Mata Tertuju ke Trump-Biden, Apa Kabar IHSG?

Tri Putra, CNBC Indonesia
30 September 2020 06:11
Jelang Pemilu AS, Joe Biden Ungguli Donald Trump
Foto: Jelang Pemilu AS, Joe Biden Ungguli Donald Trump

Sentimen yang pertama dan terutama pada perdagangan hari ini tentunya datang dari debat pertama presiden AS Donald Trump melawan kandidat presiden dari partai Demokrat yakni Joe Biden dalam debat pertama dari tiga debat menuju kursi presiden. Pemilu di AS sendiri tinggal 36 hari lagi.

Debat pertama ini akan menjawab pandangan kedua calon terhadap kebijakan mengenai kesehatan di tengah pandemi corona yang, kekacauan keamanan negara akibat isu diskriminasi ras dan imigrasi.

Trump juga mungkin akan mendapat pertanyaan mengenai pajaknya setelah media The New York Times merilis berita yang mengejutkan pada Minggu (27/9/20) yang menunjukkan bahwa selama 2 dekade presiden AS tersebut tidak membayar pajak dan hanya membayar US$ 750 ketika terpilih menjadi presiden.

Walaupun berita tersebut nampaknya tidak berefek terhadap pasar modal akan tetapi skandal-skandal selanjutnya tentu saja dapat berakibat buruk bagi pasar modal terutama apabila terjadi pada detik-detik akhir pemilu.

Sentimen selanjutnya datang dari Rilis data ekonomi AS, yakni angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebenarnya menunjukkan hal yang positif yang menunjukkan bahwa para konsumer tetap kuat dan mampu bertahan meski stimulus dan bantuan bagi para pengangguran sudah dihentikan pemerintah.

IKK AS terbang ke angka 101,8 pada September naik dari angka 84,8 pada Agustus, kenaikan ini bahkan jauh melampaui konsensus yang memprediksikan IKK hanya berada di angka 90.

"Kenaikan keyakinan konsumen pada bulan ini memang sesuai ekspektasi, akan tetapi besarnya kenaikan tersebut ternyata mengejutkan." Ujar rilis Investment Bank Jefferies

"Apakah karena Presiden AS, Donald Trump yang mengembalikan sebagian subsidi corona, atau karena kekuatan fundamental akan pemulihan ekonomi, hal ini menyebabkan keyakinan konsumen berhasil terbang pada bulan ini."

Selanjutnya data-data ekonomi AS seperti pembacaan ketiga GDP AS kuartal ke dua sepertinya tidak akan berubah di angka -31,7%, pembacaan ketiga ini akan memasukkan data GDP AS per industri yang pertama kali dirilis dan tentunya akan dinanti oleh para pelaku pasar untuk menilai manakah industri yang kebal corona.

Meskipun prospek pasar saham global negatif beberapa sentimen lokal yang mampu mengangkat IHSG diantaranya adalah kabar mengenai Himpunan Bank negara (Himbara) yang kembali mendapatkan dana tambahan sebesar Rp 17,5 triliun setelah sebelumnya telah ditempatkan dana Rp 30 triliun pada tahap I. Hal ini bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 

Secara rinci, dengan tambahan penempatan dana sebesar Rp 17,5 triliun tersebut diberikan kepada Bank Mandiri Rp 5 triliun,BRI Rp 5 triliun, BTN Rp 5 triliun, sehingga total Rp 15 triliun, sedangkan BNI Rp 2,5 triliun.

Diketahui perbankan besar menjadi tulang punggung indeks acuan nasional IHSG sehingga apabila perbankan menghijau maka kemungkinan besar IHSG akan menghijau pula.

(trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular