Newsletter

Yang Habis Gajian Bersiap, IHSG Kayanya Mau Hijau Lagi

Tri Putra, CNBC Indonesia
28 September 2020 06:06
AP Week in Pictures Asia
Foto: TPU Pondok Ranggon (AP/Dita Alangkara)

Sentimen utama perdagangan bursa lokal tentunya masih datang dari kasus penambahan harian virus corona di Indonesia yang sepertinya masih belum menemukan puncaknya bahkan baru-baru ini corona baru saja mencetak rekor harian tertinggi selama 3 hari berturut-turut.

Terbaru, pasien yang terjangkit corona virus (Covid-19) dari hari ke hari jumlahnya terus bertambah. Per Minggu, (27/09/2020) pukul 12.00 WIB Jumlah kasusnya bertambah sebanyak 3.874 kasus. Sehingga total total sampai hari ini mencapai 275.213 kasus.

Tentunya apabila kasus Covid-19 di Indonesia berlarut-larut maka pemulihan bursa akan semakin lamban.

Berikutnya, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan mengetatkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai 14 September 2020. Setelah berlangsung dua pekan, PSBB ketat kembali diperpanjang hingga 11 Oktober 2020 mendatang. Selama kurun waktu tersebut, nasib dunia usaha yang sempat menunjukkan tanda-tanda bangkit, kini kembali tak menentu.

Selanjutnya mengingat pekan depan adalah awal bulan baru, Oktober. Biasanya setiap awal bulan akan ada rilis data inflasi. Bank Indonesia (BI) dalam Survei Pemantauan Harga (SPH) pekan IV memperkirakan inflasi domestik pada September sebesar 0,01% secara bulanan (month-to-month/MtM). Ini membuat inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) menjadi 0,95% dan inflasi tahunan (year-on-year/YoY) 1,48%.

"Penyumbang utama inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas minyak goreng sebesar 0,02% (MtM), serta bawang putih dan cabai merah masing-masing sebesar 0,01%. Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04%, daging ayam ras sebesar -0,02%, bawang merah sebesar -0,02%, serta jeruk, cabai rawit, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01%," sebut keterangan tertulis BI.

Meski inflasi tipis saja, tetapi ada peningkatan ketimbang dua bulan sebelumnya yang berturut-turut mencatatkan deflasi. Apakah ini pertanda daya beli masyarakat mulai pulih sehingga terjadi tekanan harga?

Masih terlalu dini untuk menyimpulkan ke arah sana. Namun kalau ada sedikit saja harapan, maka bisa menjadi sentimen positif di pasar keuangan Tanah Air. Maklum, pasar butuh oasis di padang pasir yang penuh derita ini.

(trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular