Newsletter

The Worst is Yet to Come, Bagaimana Nasib Pasar Hari Ini?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
30 June 2020 06:04
Bank Sentral Eropa ECB , european central bank
Foto: Bank Sentral Eropa (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Sentimen positif datang dari zona Euro. Bank sentralnya diperkirakan akan menambah paket stimulus untuk memerangi pandemi Covid-19 yang sempat membuat gaduh di pasar keuangan global.

Awal pekan ini ECB menambah dana sebesar 600 miliar euro untuk membeli aset-aset keuangan melalui Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP). Sehingga secara total ECB menggelontorkan uang senilai 1,35 triliun euro jika ditambah dengan nominal sebelumnya di 750 milia euro. 

Namun ekonom Eropa Florian Hense memperkirakan bahwa ECB mungkin akan menambah 1 triliun euro (US$ 1,12 triliun) untuk mendukung langkah pembelian aset finansial dalam dua atau tiga tahun ke depan. 

Pelaku pasar sejatinya juga melihat peluang bahwa ECB mungkin akan menyuntik uang lebih dari 500-600 miliar euro. Ada kemungkinan tambahan hingga 800 miliar euro yang membuat total alokasi untuk program PEPP ini menjadi 1,6 triliun euro. 

Meski kebijakan yang diambil oleh ECB dan stimulus fiskal yang digelontorkan oleh masing-masing pemerintah anggota Uni Eropa akan memberikan dampak positif bagi inflasi, tetapi Hense yakin bahwa ini hanya masalah waktu sebelum ECB akan mengambil tindakan tambahan.

"Riset mandiri ECB pada program pembelian aset sebelumnya menunjukkan bahwa keputusan yang diambil pada Juni akan memberikan dampak kecil bagi inflasi" kata Hense.

"Proyeksi inflasi saat ini masih terlalu optimistik. Jika demikian maka ECB akan membutuhkan langkah tambahan dari yang sudah direncanakan merespons inflasi yang lemah di bulan Juni" pungkasnya. 

Jika benar bahwa ECB akan menyuntikkan tambahan uang ke perekonomian Eropa lebih dari yang direncanakan, hal ini jelas akan jadi sentimen positif untuk pasar keuangan.

Di sisi lain kabar positif juga datang dari harga minyak mentah yang naik US$ 1 barel atau lebih dari 3% untuk kontrak WTI dan naik 74 sen atau 1,8% untuk acuan global Brent.

Membaiknya sentimen terhadap perekonomian di Eropa dan juga meningkatnya laba industri di China membuat harga minyak menguat dan kokoh di rentang US$ 38 - US$ 40 per barelnya. 

Hari ini pasar juga akan dibanjiri dengan rilis data perekonomian global seperti angka Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur China, data pembacaan final PDB Inggris dan Perancis, data inflasi Uni Eropa hingga pengangguran di Jepang. Jika datanya lebih baik dari sebelumnya dan perkiraan maka akan menambah sentimen positif di pasar. 

Pada akhirnya, kecemasan memang masih terasa di pasar. Namun untuk saat ini selagi eskalasi pandemi Covid-19 belum membuat lockdown dengan skala besar-besaran terjadi lagi maka pasar mungkin akan cenderung bergerak dengan mood cautiously optimistic.

(twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular