Newsletter

Zuper, Optimisme Akhir Tahun Dukung Pasar

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
19 December 2019 07:00
Pergerakan Eropa dan Wall Street
Foto: Trump dan Johnson (Peter Nicholls, Pool Photo via AP)
Di pasar komoditas, kemarin harga emas terkoreksi yang dibebani penguatan dolar AS yang diperkuat oleh meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral Negeri Paman Sam yaitu the U.S. Federal Reserve tidak akan memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

Harga emas di pasar spot global kemarin terpeleset turun tipis 0,1% menjadi $1.474,8 per troy ounce, senada dengan kontrak pembelian komoditas emas AS yang melemah 0,1% menjadi $1.479,1/troy ounce.

"Penguatan dolar membebani emas, ditambah fakta bahwa damai dagang sudah memudarkan keperluan investor memiliki instrumen yang dinilai lebih aman [safe haven] seperti emas atau yen," ujar Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets, kutip CNBC.com. "Kami seperti semakin melihat segalanya lebih jelas... Isu yang besar dan kompleks ditangguhkan dan bahkan terjadi ketika fase satu [damai dagang] belum tuntas benar."



Dari Benua Biru, pergerakan pasar sahamnya beragam pada Rabu karena kekhawatiran investor kembali mengemuka seiring dengan ikrar Perdana Menteri Inggris Raya Boris Johnson yang mengharamkan perpanjangan negosiasi dagang dengan Uni Eropa lebih dari 2020, dan memantik ketakutan terhadap "cliff-edge" Brexit.

Koreksi pasar ekuitas ditandai dengan turunnya indeks DAX di Jerman -0,49% dan CAC 40 di Pransi -0,15%, sedangkan indeks Footsies atau FTSE 100 di Inggris 0,21%.

Indeks Saham Eropa

Perubahan (%)

FTSE 100 | Inggris Raya

0.21

DAX | Jerman

-0.49

CAC 40 | Prancis

-0.15

Sumber: Refinitiv


Di seberang Laut Atlantik, bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka ke jalur hijau dan berupaya memperpanjang penguatan beruntunnya menjadi 6 hari. Reli tersebut dibatasi oleh kinerja emiten pengiriman global FedEx yang kurang memuaskan.

Pukul 08:30 waktu setempat (atau 21:30 WIB), Indeks Dow Jones Industrial Avg naik 30 poin (0,1%), dan bertambah jadi 50 poin (0,18%) ke 28.316,82 selang 15 menit kemudian.

Penguatan 5 hari beruntun di pasar masih terjadi di awal perdagangan akibat sentimen positif damai dagang yang juga masih diyakini betul oleh pelaku pasar.

Ketika ditutup, reli indeks S&P 500 atau SPX terhenti setelah sebelumnya sempat ngetril selama 5 hari. Koreksi terjadi setelah optimisme pelaku pasar dipatahkan turun drastisnya saham FedEx yang turun 10%.

Saham tersebut anjlok setelah perusahaan logistik AS itu memangkas prediksi kinerja 2020 karena peningkatan beban, perdagangan global yang melambat, dan putusnya hubungan manis-manja mereka dengan Amazon.com.

Koreksi juga terjadi pada indeks Dow Jones Industrial Avg -0,1%, tetapi indeks Nasdaq Composite masih naik tipis 0,05% dengan berbekal sentimen positif pasar.

"Investor sudah lebih nyaman dengan jalur yang ada, yang sebelumnya masih tertutup awan hitam di seluruh pasar [keuangan]," ujar Wayne Wicker, chief investment officer Vantagepoint Investment Advisers di Washington, kutip Reuters. "[Kondisi turunnya pasar] ini hanya jeda sesaat setelah lari sprint."

Optimisme pelaku pasar masih menyeruak dan tidak mengindahkan kemungkinan pemakzulan (impeachment) Trump setelah House of Representatives, atau DPR AS sudah mengambil ancang-ancang menggelar voting pada dua tuduhan bahwa sang presiden menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi kongres.

Impeachment diprediksi hanya akan berdampak minor di pasar keuangan AS, tutur Shannon Saccocia, chief investment officer Boston Private, kutip Reuters.com. "Hal itu tidak mengubah yang dilakukan The Fed," kata dia. "Hal itu tidak mengubah apa yang terjadi, dari kacamata China."
(irv/irv)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular