
Maaf! Katalis Positif Dari Global & Lokal Masih Belum Nampak

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama, tentu pergerakan bursa Wall Street. Meski menguat, hubungan AS-China masih dipertanyakan dan berpotensi mempengaruhi pergerakan bursa Asia yang biasanya lebih responsive atas isu begatif.
Sentimen kedua, adalah dolar AS yang cenderung melemah, dolar tak berdaya terhadap yen dan euro pada hari Senin (18/11), setelah tersiar kabar harapan bahwa Amerika Serikat dan Cina hampir mencapai kesepakatan perdagangan pupus.
Sentimen ketiga, yaitu penurunan harga minyak minyak mentah (crude oil). Hingga pukul 06:56 WIB, harga minyak jenis brent di pasar spot dunia turun 1,72% menjadi USD 62,3/barrel. Sedangkan light sweet juga turun 1,8% ke USD 56,93/barrel.
Bagi rupiah, penurunan harga minyak menjadi sebuah berkah, pasalnya Indonesia adalah negara net importir minyak, yang mau tidak mau harus mengimpor demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Saat harga minyak turun, maka biaya importasinya menjadi lebih murah.
Sentimen Keempat, transaksi saham di bursa saham dalam negeri hanya senilai Rp 5,47 triliun, lebih rendah dari transaksi akhir pekan lalu pada angka Rp 5,97 triliun, atau rata-rata transaksi sepanjang minggu lalu sebesar Rp 6,48 triliun. Turunnya transaksi menandakan pelaku pasar masih "wait and see" untuk masuk ke pasar saham.
Transaksi tersebut juga diwarnai Aksi jual bersih (net sell) investor asing yang mencapai Rp 430,10 miliar di semua pasar, terdiri dari Rp 421,42 miliar net sell di pasar reguler dan Rp 8,68 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Sebulan terakhir, asing bahkan sudah keluar Rp 5,25 triliun dari pasar saham.
