Newsletter

Kabar Gembira: Perang Dagang Bisa Batal dan Damai di Korea

Anthony Kevin & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
07 March 2018 05:49
Semakin Banyak Suara Menentang Perang Dagang
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Dari Wall Street, penguatan berlanjut meski hari ini relatif terbatas. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,04%, S&P 500 naik 0,26%, dan Nasdaq bertambah 0,56%. 

Pelaku pasar semakin yakin bahwa peluang pembatalan rencana pengenaan bea masuk baja dan aluminium bisa terwujud. Suara yang menentang rencana tersebut semakin bertambah, dan suara tersebut berasal dari Partai Republik yang merupakan mayoritas di Kongres dan Senat. 

Mitch McConnell, Pimpinan Mayoritas Senat AS, menegaskan kebijakan tersebut akan membawa dampak negatif yang luar biasa bagi Negeri Paman Sam. Perang dagang akan terjadi dan akhirnya merugikan AS sendiri. 

"Ada kekhawatiran besar di antara para senator Partai Republik, karena kebijakan ini akan memicu perang dagang besar-besaran. Para senator khawatir dampaknya akan sangat luas," tegas McConnell. 

Mark Meadows, Anggota Kongres AS dari Partai Republik, mencemaskan aksi balas dendam dari negara-negara lain bisa Negeri Adidaya menerapkan kebijakan bea masuk untuk baja dan aluminium. Menurutnya, produk-produk agrikultur AS yang akan paling merasakan dampaknya, dipersulit untuk masuk ke negara-negara lain. China merupakan negara yang paling potensial untuk menerapkan batasan terhadap produk-produk agrikultur AS. 

"Saya banyak mendengar pembicaraan tentang kebijakan ini. Kebanyakan menyatakan tidak setuju," ujar Meadows. 

David Purdue, Senator Partai Republik dari Alabama yang juga orang dekat Gedung Putih, mengungkapkan dirinya telah berbicara dengan Kepala Staff Kepresidenan John Kelly. Dia menegaskan pembicaraan tersebut cukup positif. "Sepertinya Trump membuka diri untuk perubahan," ungkap Purdue. (aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular