Original Design Manufacturer is a Must: Jalan Kemandirian Baru RI

Kuntjoro Pinardi CNBC Indonesia
Kamis, 02/10/2025 13:51 WIB
Kuntjoro Pinardi
Kuntjoro Pinardi
Kuntjoro Pinardi merupakan pengajar di Institut Sains Teknologi Nasional. Ia adalah Ahli Manajerial dan Tata Kelola Sistem Kebijakan Energi ... Selengkapnya
Foto: Ilustrasi riset. (Ilham Restu/CNBC Indonesia)

Bangsa ini sudah terlalu lama hidup dalam bayang-bayang impor. Setiap tahun puluhan miliar dolar devisa terkuras untuk membeli energi, katalis kilang, bahan baku obat, benih pangan, hingga perangkat lunak asing yang mengolah data minyak dan gas serta industri. Ketergantungan semacam ini membuat ekonomi rapuh, mudah terguncang, dan kehilangan daya saing.



Sudah saatnya kita mengubah arah. Bukan sekadar menambah kapasitas produksi, melainkan melompat ke tingkat baru: menguasai desain, paten, dan hak kekayaan intelektual sebagai fondasi kemandirian.

Inilah esensi Original Design Manufacturer (ODM). Di dunia, model bisnis ini telah terbukti. ARM di Inggris, misalnya, tidak memiliki pabrik chip, tetapi arsitekturnya dipakai di miliaran perangkat pintar. Qualcomm di Amerika Serikat pun memperoleh penghasilan utama dari lisensi paten, bukan dari menjual perangkat keras.

Keduanya adalah bukti bahwa kekuatan ekonomi tidak lagi terletak pada produksi massal, melainkan pada penguasaan desain teknologi. ODM bukan pilihan, melainkan keniscayaan.

Indonesia harus menempuh jalur ini dengan keseriusan penuh. Bayangkan bila katalis kilang yang selama ini hampir seluruhnya diimpor dirancang dan diproduksi sendiri. Bayangkan bila pompa, valve, sensor, atau peralatan migas membawa merek desain nasional. Lebih jauh, bila desain elektroliser dan fuel cell dikuasai, maka kedaulatan energi hijau berbasis hidrogen dapat diwujudkan.

Di farmasi, kemandirian akan tercapai jika bahan baku obat utama tidak lagi dikirim masuk dari luar negeri. Di pangan, benih unggul dan teknologi pakan buatan sendiri akan menekan impor kedelai atau gandum.

Era digital menghadirkan tantangan lebih besar. Chip semikonduktor, RISC-V, hyperscaler cloud, hingga kecerdasan buatan berskala besar tidak boleh selamanya bergantung pada asing.

Data migas, kesehatan, dan pertanian adalah aset strategis. Jika dikelola dengan desain teknologi sendiri, ia bisa menjadi sumber devisa baru, bukan sumber kebocoran.

Semua itu hanya bisa dicapai bila riset diarahkan pada produk, bukan semata publikasi. Riset harus masuk ke tahap desain, paten, dan lisensi global. Untuk itu, diperlukan arsitektur kelembagaan yang tegas.

Kementerian ESDM memiliki posisi sentral karena energi dan migas adalah penyumbang impor terbesar. Namun Kementerian ESDM tidak cukup berjalan sendiri.

Diperlukan kementerian baru yang menjadi arsitek desain dan teknologi lintas sektor. Kemendiktisaintek yang memastikan riset menghasilkan paten dan pasar. Sementara itu, Kementerian Ekonomi Kreatif sangat penting sebagai motor pendorong ekonomi kreatif digital berbasis disain produk industri. Sinergi ketiganya akan menjadikan ODM sebagai mesin baru industrial policy Indonesia.

ODM adalah jalan menuju produktivitas riil, bukan nominal. Ia memberi arah perubahan struktural yang membuat bangsa ini mampu tumbuh berkelanjutan. Jika konsisten dijalankan, strategi ini mampu menopang delapan persen PDB sekaligus menempatkan Indonesia sebagai produsen solusi global.

Kini saatnya catatan baru ditorehkan: kemandirian energi, pangan, farmasi, dan digital tidak lagi diukur dari berapa banyak yang diproduksi, tetapi dari seberapa jauh bangsa ini mampu merancang dan mengekspor ide.

ODM adalah kunci menuju kedaulatan ekonomi, jalan yang harus ditempuh untuk Indonesia yang benar-benar berdaulat dan berdaya saing dunia. ODM is a must.



(miq/miq)